06. Naughty Girl [6]

5.2K 842 90
                                    

Maaf karena aing php mulu dari minggu-minggu lalu 🙈🙈🙈

Aing kebanyakan draf, jadi bingung mau duluankan yang mana. Ujung-ujungnya malah jadi mangkrak semua 😭😭😭😭

Semoga masih betah nemeni Lisa berjuang untuk Oh ssaem.

🎄🎄🎄

"Kau mulai menyukaiku atau kau hanya merasa kasihan padaku?" Lisa menembak dengan begitu tepat sasaran dan tanpa keraguan sedikit pun. "Kau harus bisa membedakannya, Ssaem." Lisa mengingatkan dengan nada getir.

Gadis itu jelas tidak ingin diperlakukan baik hanya untuk dikasihani. Lebih baik dianggap sebagai nyamuk sekalian, daripada dipandang tapi hanya sebagai bentuk iba.

"Jika kau hanya kasihan padaku, sebaiknya jangan memperlakukanku dengan manis. Lebih baik diabaikan seperti biasa, daripada dikasihani." Lisa memberikan batas yang begitu tegas pada Sehun. Meski terlihat seperti gadis bodoh yang tidak kenal kata menyerah, tapi Lisa masih punya harga diri. "Aku tidak ingin kau baik hanya karena kasihan. Kau membuatku jadi 100x kali lebih menyedihkan dari yang aku duga selama ini. Jadi, jangan—"

Lisa tidak pernah menyelesaikan ocehannya pagi ini, karena Sehun membungkamnya dengan bibir manis nan lembut yang begitu dia sukai. Jika semalam Lisa bisa membalas, maka pagi ini dia hanya bisa mematung dan membiarkan Sehun mencecap bibirnya atas bawah.

"Kau itu sedang sakit. Jadi, jangan banyak bicara." Sehun menyudahi ciumannya seolah tidak ada apa pun yang terjadi barusan. "Tidur saja seperti yang kau inginkan," katanya seraya mengeratkan pelukan pada Lisa, untuk mencegah gadis itu mengoceh lagi.

Lisa tertegun dengan perlakuan Sehun. Jelas gadis itu senang karena sang guru bersikap baik padanya, tapi tidak akan senang jika dikasihani, terlebih lagi orang itu adalah Sehun.

Namun, ciuman barusan adalah mimpi yang sebelumnya tidak pernah ada di dalam bayangan Lisa. Berada di atas kasur yang sama, dalam posisi berpelukan hanya dengan kaus Sehun yang tidak begitu panjang untuk menutupi pahanya, dan dicium oleh laki-laki itu.

Inilah yang dinamakan dengan fantasi liar—jika Lisa memang pernah memikirkannya.

"Ssaem, kau masih mabuk?" Lisa memberanikan diri untuk bertanya. Akan lebih baik jika dia mengetahui kalau Sehun masih dalam pengaruh alkohol atau dia sedang dimanfaatkan, daripada dikasihani diam-diam.

"Kupikir mabukku sudah ditelan oleh rasa khawatir," balas Sehun asal-asalan, tapi pandangannya masih setia menatap Lisa. "Aku baik-baik saja sekarang. Kaulah yang sedang sakit saat ini."

Apa Lisa benar-benar berada di dunia nyata sekarang atau ini masih dari bagian dalam bunga tidurnya? Gadis itu sungguh tidak bisa  membedakan karena sikap Sehun sangat berbeda jauh dari biasanya.

Lisa mengeratkan pelukannya pada Sehun. Terserahlah ini mimpi atau apa, Lisa sungguh tidak peduli. Gadis itu hanya ingin menikmati kebersamaannya dan Sehun, meski hanya semu.

Tepukan ringan di punggung Lisa membuat gadis itu kembali mengantuk. Rasanya sangat nyaman ketika berada dalam pelukan Sehun, seperti Lisa diselimuti dengan hangat yang sudah lama tidak dia rasakan.

Dan gadis itu kembali terlelap dalam dekapan sang guru yang begitu digilainya tanpa mengatakan apa pun.

✳️✳️✳️


"Yak, Lalisa, bangun." Sehun membangunkan Lisa dengan setengah ikhlas. "Matahari sudah berada di atas kepala, tapi kenapa kau masih saja menggulung diri?"

BLACKMOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang