PART 129

4 3 0
                                    

Pagi harinya,Rangga masih bangun terlebih dulu daripada Cassandra. Ia melihat kearah Cassandra yang masih tertidur lelap diatas kursi.

"Cantik sih tapi sayang,kejam dan nekatan banget." ucap Rangga.

Kemudian Cassandra membuka matanya perlahan. Ia melihat bahwa ada Rangga didepannya. Ia pun langsung memposisikan badannya untuk duduk dikursi yang sempat ia tiduri semalam.

"Rangga." ucap Cassandra dengan suara khas orang bangun tidur sambil mengucek-ucek matanya.

"Gue mau kerja.Gue juga udah siapin sarapan diatas meja dapur.Kalo lo butuh apa-apa kabarin gue.Gue pulang malem soalnya." ucap Rangga.

Cassandra hanya diam dan menganggukkan kepalanya yang mengiyakan ucapan Ranga. Lalu Rangga keluar dari kosnya dan langsung masuk kedalam taxi untuk bekerja mencari uang buat dirinya sendiri. Sementara Cassandra tanpa melipat selimut,ia langsung menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka sebelum sarapan. Saat berada didalam kamar mandi, Cassandra sangat terkejut bukan main karena ia melihat kearah kaca kamar mandi dengan melihat tangan,kaki, bahkan beberapa tubuhnya yang lain ada bintik-bintik merah.

"Aaaaaaa........................." teriak Cassandra.

"Ada apa ini?Kenapa tangan gue,kaki gue,serta badan gue ada bintik-bintik merah kayak gini?" tanya Cassandra pada dirinya sendiri.

Cassandra pun keluar dan mencoba menelfon Rangga serta memberitahu tentang keadaan dirinya. Saat itu Rangga yang sedang ada diperjalanan pun mendengar ponselnya berdering, ia meminggirkan mobilnya serta menghentikannya. Rangga juga mengangkat dengan segera telfon dari Cassandra.

"Ada apa nelfon gue?" tanya Rangga.

"Rangga... badan gue ada bintik-bintik merah.Gimana dong?Gue nggak mau ya kayak gini gara-gara tidur dikos lo yang jelek dan penuh kuman ini." ucap Cassandra.

"Ehem... gue udah bilang dari kemarin,kalo lo mau tinggal dikos gue ya terserah tapi kalo nggak mau ya bodo amat.Silahkan pergi dari kos gue." jawab Rangga dengan santai.

"Gitu banget sih lo." kesal Cassandra.

"Gue ada salep yang mungkin bisa nyembuhin bintik-bintik merah lo itu. Salepnya ada dimeja dekat kursi yang Lo tidurin semalem." jawab Rangga.

"Oh iya,satu lagi.Ada baju sama celana juga dilaci meja itu.Bisa lo pakek kalo lo mau." tambah Rangga.

"Ntar siang gue makan apa?" tanya Cassandra.

"Bodo amat,kalo lo mau makan usaha dong.Jangan nyusahin orang." tindas Rangga sambil mematikan telfonnya.

"Tapi kan..." ucap Cassandra yang terpotong karena telfon yang tiba-tiba dimatikan Rangga.

"Hallo." ucap Cassandra,tapi masih tak ada jawaban dari Rangga.

"Dasar Rangga.Awas aja." ucap Cassandra.

Cassandra langsung menuju meja untuk mengambil salep serta mengoleskannya pada tangan,kaki, juga pada tubuhnya yang ada bintik-bintik merah itu. Setelah itu, Cassandra menuju dapur untuk sarapan. Rangga sudah menyiapkan nasi goreng untuk Cassandra. Pas saja, perut Cassandra merasa sangat lapar. Ia pun memakan nasi goreng yang sudah disiapkan oleh Rangga untuk dirinya.

Malam harinya,Rangga pulang tanpa membawa makanan ataupun camilan. Ia pulang malah membawa amarah dengan keadaan mabuk yang akan ditujukan pada Cassandra. Saat itu Cassandra menunggu Rangga sambil memainkan ponselnya. Sementara nomor ataupun media sosial Vinda diblokir oleh Cassandra karena ia tak mau jika Vinda tau tentang kabarnya.

Rangga memasuki kos dengan keadaan lemas karena banyak minum. Ia menatap wajah serta mata Cassandra dengan sangat tajam. Lalu Rangga menghampiri Cassandra. Cassandra yang tidak tau menahu tentang alasan tatapan tajam Rangga itu pun mencoba menenangkannya Rangga dan membantu Rangga berjalan memasuki kamarnya.

Harta Tahta RasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang