Part 6

63.6K 6.4K 2.2K
                                    

Taeyong menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi kerjanya, hari ini begitu melelahkan di tambah bosnya yang pemaksa itu selalu bertingkah seenaknya pada Taeyong.

Lelaki bermarga Lee itu menoleh pada Wonwoo yang kini sedang merapikan barangnya, bersiap untuk pulang. "Kau di jemput Mingyu?" Tanya Taeyong penasaran.

Wonwoo menggeleng lalu menatap Taeyong. "Tidak, aku pulang naik bus, Mingyu belum pulang dari luar kota." Jawabnya lesu.

"Ah begitu, hati-hati ya."

Mengangguk sekarang gantian Wonwoo yang menatap Taeyong bingung karena temannya itu tidak merapikan barangnya sama sekali. "Kau tidak pulang? Lembur?"

Taeyong mengembangkan pipinya lalu mengangguk. "Sajangnim memberiku tugas tambahan jadi aku harus lembur." Alibi Taeyong.

Mulut Wonwoo membulat. "Ya sudah jangan lupa makan malam, aku pulang dulu ya." Pamitnya lalu berjalan menjauh dari meja kerjanya meninggalkan Taeyong seorang diri.

Taeyong menghembuskan napasnya berat, ah setelah ini ia harus kembali ke ruangan bos cabulnya itu. Lagi pula kenapa Jaehyun sangat terobsesi dengannya sih? Terutama dengan bibirnya? Apa Jaehyun tidak tahu bahwa Taeyong berusaha memberikan semua tubuhnya hanya untuk suaminya nanti? Tapi dengan seenaknya lelaki Jung itu mencium bibirnya.

Ponsel Taeyong berdering menandakan ada telepon masuk, melihat siapa yang menelpon membuat Taeyong memutar bola mata malas. Memencet tombol hijau di layar ponselnya Taeyong pun meletakkan benda pipih itu pada telinganya. "Ya halo Sajangnim ada apa?"

Ya itu Jung Jaehyun, bos cabul yang selalu menciumnya seenak jidat.

"Cepat ke ruanganku."

Belum sempat Taeyong menjawab namun Jaehyun sudah memutuskan sambungan telepon keduanya membuat Taeyong mengumpat dalam hati, seandainya Taeyong bisa memukul wajah Jaehyun maka ia akan pukul wajah bosnya itu sampai berubah menjadi jelek.

Membenahi barang-barangnya Taeyong pun berjalan menuju ruangan Jaehyun. Sampai di sana ia melihat sekretaris Kwon yang baru saja akan pulang.

"Sore Taeyong, ada apa?"

"Sore sekretaris Kwon, Sajangnim memanggilku jadi aku harus menghadap." Ujarnya dengan senyum indahnya.

Eunbi mengangguk lalu mempersilahkan Taeyong untuk masuk ke dalam ruangan Jaehyun. Membuka pintu ruangan Jung Sajangnim tanpa mengetuk pintunya, biarkan saja kan Jaehyun yang menyuruhnya kesini.

"Hai kau datang juga." Sapa Jaehyun dengan suara ringan.

Menutup pintu dengan perlahan Taeyong duduk di hadapan Jaehyun lalu ia menadahkan tangannya. "Dimana bajuku?"

Lelaki Jung itu mengambil paper bag besar di bawah mejanya lalu memberikannya pada Taeyong. "Itu kau bisa mandi sekarang."

Meraih paper bag tersebut Taeyong melihat isinya lalu ia tersenyum puas, sungguh ini baju yang sudah Taeyong impikan sejak lama untung saja ia bisa membelinya meski bukan memakai uang miliknya, siapa suruh Jaehyun sangat menyebalkan.

"Aku memang mau mandi."

"Mau mandi bersama?" Tawar Jaehyun lalu ia tertawa kecil.

Taeyong mengerutkan keningnya lalu menatap Jaehyun dengan tatapan yang sulit di artikan. "Jangan mesum bos, aku bisa mandi sendiri."

Setelah mengatakan hal tersebut Taeyong berjalan ke arah kamar pribadi Jaehyun yang tadi siang sudah lelaku tampan itu beritahu. Sial kamar pribadinya saja sebagus dan semewah ini bagaimana dengan rumah asli bosnya itu, pasti sangat besar.

Mettled {Jaeyong}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang