EMPAT PULUH LIMA

24.9K 1.9K 93
                                    

Happy Reading❤
....................................

Waktu berjalan begitu cepat, tak terasa usia kandungan Anna sudah berusia tujuh bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu berjalan begitu cepat, tak terasa usia kandungan Anna sudah berusia tujuh bulan. Seminggu yang lalu, ia mengadakan acara tujuh bulanan bersama anak yatim piatu dan menggelar pengajian.

Hari ini, Farhan berserta istri dan anak-anaknya akan pindah ke Jakarta. Tentu saja Anna sedih karna harus berpisah dengan ibu dan bapaknya.

"Nanti kalau liburan sekolah, Anna, Mas Farhan, dan anak-anak akan kesini Pak, Buk. Anna bakal kangen banget sama kalian." ucap Anna sambil memeluk Bu Ida.

"Ibu sama Bapak pasti juga kangen sama kalian. Untung saja teknologi sekarang udah canggih nak, kita bisa melakukan panggilan video." hibur Bu Ida. Ia juga sedih, pasti akan sepi jika tidak ada triple E.

"Besok-besok Ibu sama Bapak main ke Jakarta yaa." pinta Anna.

"Iyaa nduk, kalau ada waktu luang kita akan berkunjung kesana." sahut Pak Suryo sambil mengusap kepala Anna.

"Jaga kandungan kamu yaa, dengerin ucapan suami kamu. Jangan suka melawan." Anna pun mengangguk mendengar nasehat dari Bu Ida. Anna, Bu Ida, dan Pak Suryo pun berpelukan.

"Rasanya berat ninggalin Ibu sama Bapak." gumam Anna dengan lirih.

"Ssstt, jangan merasa terbebani karna kami nak. Udah jangan sedih, kita masih bisa bertemu." hibur Bu Ida. Mereka pun mengurai pelukannya.

"Jangan nangis nduk, kamu gak malu apa di liat sama anak-anak kamu." ucap Pak Suryo sambil mengusap air mata anaknya itu.

"Ibu, kok Bapak nyebelin..." rengek Anna. Bu Ida dan Pak Suryo itu pun terkekeh melihat Anna. Farhan hanya menggelengkan kepalanya melihat istrinya itu. Namun istrinya itu terlihat imut.

"Bunda jangan nangis, nanti di bilang cengeng." ucap Erik.

"Iya Bunda gak nangis." sahut Anna. Triple E pun bergantian untuk pamitan kepada Kakek dan Nenek mereka.

"Besok kalau liburan sekolah kami akan kesini lagi Kek, Nek." ucap Eza sambil tersenyum.

"Tapi Kekek sama Nenek besok juga ke Jakarta yaa, ke rumah kita disana." sahut Erik.

"Okee siap. Besok kalau ada waktu luang Kakek sama Nenek kesana." ucap Pak Suryo.

"Kami akan merindukan Kakek dan Nenek." sahut Ella.

"Oohh manisnya, kami pasti juga merindukan kalian sayang. Ingat! Setelah sampai sana kalian hubungi Nenek dan Kakek ya." ucap Bu Ida. Triple E pun mengangguk patuh. Setelah itu, giliran Farhan lah yang berpamitan.

"Terimakasih banyak Pak, Bu, udah menolong dan menjaga istri dan anak-anak saya. Saya tidak tau lagi bagaimana membalas budi kebaikan kalian. Tapi jika Ibu sama Bapak sedang ada kesulitan, kalian bisa hubungi Farhan. Apapun yang kalian butuhkan bisa bilang ke Farhan. Terimakasih untuk semuanya Pak, Bu." Bu Ida dan Pak Suryo pun tersenyum sambil mengusap bahu Farhan. Farhan sudah menganggap Pak Suryo dan Bu Ida seperti keluarganya.

Gypsophila (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang