BAGIAN 50

799 48 1
                                    

Happy reading my readers
________________________

Di pandanginya rumah mewah bergaya Eropa bercat putih itu dengan pandangan menerawang.

Setiap seminggu sekali di saat waktu senggangnya, ia datangi rumah yang tampak sepi itu.

"Den Arkan ke sini lagi?" Tanya mang ojan satpam yang menjaga rumah itu.

"Iya mang, Arelnya belum pulang ya" ucap Arkan dengan suara sedihnya.

Setiap dia datang pertanyaan itu yang selalu ia lontarkan pada satpam penjaga rumah itu.

"Iya den neng arel belum pulang, mamang salut sama den Arkan, bisa kuat dan setia sama neng arel selama 5 tahun tetap menunggu neng arel" ucap mang ojan dengan binaran mata kagum.

"Kalau mang ojan jadi arkan mesti akan melakukan hal yang sama kan?  Ini semua demi orang yang kita cinta"

Mang ojan mengangguk "pasti den, apapun demi orang yang kita cinta pasti kita rela berbuat apa pun itu"

Menghela nafas lelah di pandangnya lagi rumah besar di depannya, dia berharap Lianya bisa kembali lagi.

"Kalau gitu Arkan balik dulu ya mang" pamit Arkan.

Mang ojan mengangguk "ah__?"

Arkan berbalik dan menemukan mobil mewah keluaran terbaru di belakang mobilnya.

Arkan mengangkat satu alisnya, sepertinya dia belum pernah melihat mobil itu.

Salah satu penumpang mobil itu pun turun, dia Reyhan Santosa.

"Mau apa lu datang ke sini!"

Arkan kaget segera berlari menghampiri mobil itu.

"Arel, mana arel" di lihatnya kaca mobil.

Akan tetapi dia tak menemukan arelia di dalam mobil hanya ada cahaya, Antoni, Ilham, elna, dan juga adelia.

Di tariknya kerah baju Arkan hingga berbalik menghadap rey.

"Mau apa lo datang ke sini, belum puas lu buat Ade gua celaka ha!" Sarkas rey.

Arkan menunduk menyesal, tak sadar matanya berkaca-kaca dia menahan tangisnya tak ingin terlihat cengeng.

"Maaf-maaf in gua bang, gua salah, maaf gua nyesel, gua cinta sama arel bang, gua sayang sama arel"

"LU!" Rey mengangkat kepalan tangannya hendak memukul pipi Arkan tapi tangannya di tahan Elna.

"Udah rey, kalau kamu bertindak kekanak-kanakan seperti ini ga akan selesai! semua malah tambah rumit" ucap elna.

"Lebih baik kita masuk bicara baik-baik"

Pada akhirnya mereka pun memasuki rumah mewah bergaya Eropa itu.

Arkan merasa gugup karena duduk di tengah-tengah keluarga arelia dan di lihat dengan intens.

"Ini tuan nyonya dan semua minumannya" ucap bi minah.

Semenjak keluarga Santosa bergabung dengan keluarga Adipati, bi minah berkerja kembali di rumah Adipati atas keputusan semuanya.

Dan lagi cahaya dan Adelia sudah meminta maaf atas tingkah lakunya di saat memecat dan mengusir bi minah.

"Apa kabar mu nak Arkan" ucap Ilham dengan suara beratnya, setelah bi minah pergi ke dapur.

"Baik Om"

"Lu baik arel yang ga baik goblok" sinis rey.

Arkan menunduk "maaf, maaf kan saya, saya mengaku bersalah, bisa-bisanya saya mempermainkan perasaan arelia"

RelKan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang