Runaway

299 30 7
                                    

It's time to say goodbye....

♔♔♔

Dua setengah tahun cukup bagi Jisoo membiarkan dirinya larut dalam mimpi – mimpi mengerikan selalu muncul hampir di tiap tidurnya. Meski ia membuat dirinya sibuk dengan melanjutkan study-nya yang pernah tertunda dan bekerja lebih lama. Itu justru membuatnya lelah.

 Selama itu juga ia mengetahui Seokjin terus mengawasinya tanpa bisa melakukan apa – apa. Lalu bagaimana ia bisa melupaan malam paling naas dalam hidupnya? Dan bagaimana bia bisa mengabaikan bahwa hatinya tidak bisa berpaling dari pria itu. 

Bayangan sosok Kim Seokjin yang sebelumnya ia kenal sebagai pangeran dalam hidupnya berubah menjadi monster yang tidak ia kenali. Suara kebrutalan malam itu juga tidak pernah menghilang dari pendengarannya. Selalu terdengar samar setiap ia merebahkan tubuhnya untuk beristirahat. Dan kilasan pemandangan saat ia terjatuh membuat jantungnya kembali berdetak kencang. Ia terus merindukannya tapi juga membencinya. Ia merasa tidak sanggup jika harus meninggalkan sisi kemanusiaannya dan mengikuti jalan yang Seokjin tempuh, tapi ia juga bukan seseoarng yang sanggup merubah pria itu.

Ia tidak bisa terus berada di Seoul. Ia tidak bisa terus berada di Korea. Ia harus pergi sejauh mungkin hingga Seokjin tidak bisa menemukannya. Belahan dunia yang lain.

Jisoo berencana melarikan diri.

California menjadi tujuannya. Kota terkenal yang luas dan ia pikir ia bisa bersembunyi disana. Ia mungkin kesulitan dengan bahasa nanti. Tapi itulah yang ia harapakan. Ia berharap dengan berbagai kesulitan yang ia hadapi nanti akan membuatnya melupakan tragedi itu pelan – pelan.

“Kau benar – benar akan pergi?” Jihwan memastikan lagi sebelum Jisoo meninggalkan rumah. Ia membantu membawakan tas jinjing hitam yang berisi pakaian secukupnya ke dalam bagasi taksi yang dipesan. “Noona, kau yakin?”

“Aku yakin sekali, jadi jangan khawatir”

“Bagaimana aku tidak khawatir, kamu bahkan belum pernah kesana. Bahasa inggrismu juga berantakkan. Pokoknya kalau ada masalah segera telepon aku!”

“Baiklah! Baiklah!” Jisoo berusaha tersenyum meski ia berat meninggalkan tanah airnya. Ia tidak berpikir kapan ia akan kembali. Jika bisa ia ingin selamanya tinggal di belahan dunia yang lain.

“Ah, aku sudah menghubungi Carrie agar dia membantumu. Noona jangan kau buang alamatnya! Temui saja dia, selama aku berteman dengannya dia orang yang baik”

“Aku pasti menemuinya nanti. Tapi dia benar – benar bukan mantan pacarmu kan?”

“Yang benar saja. dia cuma teman kuliahku saja, berapa kali sih harus kubilang padamu! Karena dia sekarang bekerja disana makanya aku memintanya membantu noona kalau butuh bantuan. Ah seandainya aku masih menganggur aku pasti akan ikut bersamamu”

“Jihwan-ah, selama ini noona-mu ini juga sendirian tidak ada masalah kan?”

“Tidak ada masalah dari mana???!! Kau hampir saja…..” Jihwan hampir keceplosan. Ia juga tidak ingin mengingatkan kakaknya pada pengalaman buruk yang menimpa kakaknya itu.

“Kali ini aku akan berhati – hati. Kamu fokus saja bekerja, kamu sudah susah payah agar bisa masuk firma hukum itu kan?! Oh ya jangan lupa segera kirimi aku uang kalau aku tiba – tiba butuh uang!”

“Pasti akan kukirimkan. Aah… aku banyak sekali berhutang padamu noona!”

“Baiklah, aku pergi” Jisoo masuk ke dalam taksi dan duduk di jok belakang.

“Jaga dirimu noona!!” Jihwan masih merasa khawatir. Tapi ia menutup pintu taksi itu dan akan membiarkan kakaknya pergi. Ia hanya berharap Jisoo tidak  serius akan tinggal lama – lama di California. Melihat Jisoo tidak membawa banyak barang – barangnya membuat Jihwan berharap demikian. Sayangnya, Jisoo memang sengaja meninggalkan barang – barang pribadinya. 

CRAZY RICH MAN [ End ]Where stories live. Discover now