20 - salju di masa lalu

3.3K 440 276
                                    

"Aku seharusnya tahu seberapa tidak efisien nya organisasi ini." Ucap suara serak berat itu dengan dingin.

Kapten Kaizo terdiam, ia hanya dapat tersenyum pahit, "yah, memang benar tempat ini dipenuhi manusia serakah"

"Dan harusnya si bodoh itu keluar saja dari tempat ini. Apa yang ia inginkan disini? Dia bahkan lebih kaya dibanding petinggi organisasi disini." Ucap sang surai putih dengan tajam, walau ia terlihat marah dan kesal, namun sebenarnya ia khawatir.

"Brengsek, segala hal ini menjijikan, murahan." Umpatnya tanpa arah, hanya berusaha mengeluarkan kekesalannya.

"Untuk apa pula ia diobati di organisasi sekotor ini? Apa benar ia akan di obati dan bukan disuntik mati?" Tanya nya lagi,

Revan mempunyai prinsip.

Jika ia sedang kesal, ia harus membuat orang lain kesal.

Jika ia sedang marah, ia harus membuat orang lain mati karena amarah.

Jika ia menderita, yah setidaknya orang lain harus ikut frustasi.

Kaizo menghela nafas panjang, walau sedikit jengkel dengan ucapan tajam dari 'kawan baik' Taufan yang dimata Kaizo lebih seperti 'hewan pungut' , ia berusaha tetap profesional.

Banyak makhluk seperti ini di agensi nya. Kalian kira bagaimana ia dapat survive di agensi kotor penuh kekejaman dan ke picikan jika bukan dengan keprofesionalitasannya?

"Ada dokter Ying disini, tentunya kau tahu bahwa ia lebih hebat dalam hal medis dibanding dirimu?" Ucapnya.

Revan terdiam, ia ingin menyangkal, namun yang diucapkan Kaizo ada benarnya.

Jika bukan karena Ying, sudah pasti Revan tak akan menyetujui membiarkan Taufan kembali ke agensi.

"Kalian harus tahu, jika sesuatu terjadi padanya, bukannya tak mungkin aku menggunakan tindakan tak bermoral untuk menghilangkan tempat ini." Ucap Revan dengan dingin, suara beratnya itu terdengar mengintimidasi, seakan angin dingin menusuk itu dapat menyerang kapan saja.

"...kapten Kaizo" ucap suara laki-laki yang ia kenal.

Solar menatap punggung seseorang yang berbalut jaket hitam dengan panjang selutut yang sedang berbincang dengan kapten Kaizo.

Revan terdiam, dengan sigap ia membetulkan posisi hoodie nya, "kalau begitu, aku pergi dulu. Data hari ini akan ku kirim kepadanya jika ia sudah siuman."

Kapten Kaizo tersenyum dan mengangguk.

Dalam sekejap angin bertiup kencang, mengumpulkan debu dalam satu titik, dan figur berjaket hitam itu menghilang.

Solar tertegun melihat apa yang ada di depannya, ia dengar pengguna elemental di dunia ini sangat terbatas.

Lalu pria tadi, pengguna elemen angin, sama seperti mentornya?

Ah, iya, alasan dia berjalan sampai sini..

"Kapten Kaizo, dimana tau- mentor yang bertanggung jawab atas diriku?"

°•°•°•°

Revan mengeringkan rambutnya yang basah karena habis keramas, dengan tampan ia melempar handuknya itu ke sofa.

Ia teguk minuman soda di sebelahnya, ia menatap refleksi dirinya dari cermin besar di kamarnya. Sorot matanya seakan ia akan membunuh orang, dan ia dapat mengakui bahwa, benar, ia ingin membunuh orang saat ini.

Ia cek kembali data misi hari ini, misi sukses yang lagi-lagi, karena kawan nya yang hobi mengorbankan diri seakan ia hanya samsak. Setelah memastikan seluruh informasi penting sudah tertera, ia masukan data itu ke dalam kartu bening bergambar hewan dan camilan.

BOBOIBOY - AGENT AU [IDN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang