SweetTalk

SweetTalker (10)

Jemarinya masih gemetar dan dadanya terasa sesak kala membaca potongan screen capture percakapannya dengan Sofi. Entah dari mana akun Fighter G itu mendapatkan potongan pesan yang seharusnya tidak mudah diakses siapa saja. Namun, dia belum sempat mengirimkan pesan balasan kala akun itu lagi-lagi mengirim pesan padanya.

"Pura-pura amnesia katanya!" dengus Rylie sebal. "Enak saja!"

Rylie langsung mengetik pesan yang dikirimkan oleh akun itu, Sudah terlanjur basah maka dia hanya perlu mandi sekalian. Kalau perlu mandi di kolam bersama-sama dan dia akan menenggelamkan orang itu agar tidak bisa lagi mengganggunya.

"Senyum, Rylie! Sabar! MinTalk kudu sabar agar dunia jadi lebih baik!" gumamnya lagi sambil menekan tombol kirim agar akun menyebalkan itu bisa segera menerima pesannya.

Balasan Fighter G itu datang beberapa menit setelahnya dan membuatnya benar-benar kesal. Sok lugu katanya. Benar-benar menyebalkan. Ini orang kurang didikan kesopanan atau gimana sih?

Orang seperti ini harus dibuat kapok agar berhenti. Dia hanya harus menakuti akun ini sedikit saja agar dia mundur dan berhenti menganggunya. Setelah mengecilkan layar instagram, Rylie mencari keterangan soal pelanggaran pengiriman Screen capture tanpa izin. Senyuman mengembang di bibirnya kala dia menemukan apa yang dia cari. Tanpa menunggu lebih lama dia langsung mengirimkan pesan itu beserta keterangan. Sesingkat mungkin agar kesannya dia memang benar-benar tahu. Ah, kalaupun tidak terlalu paham dia bisa bertanya pada Papa atau Om pengacara nanti.

Jawaban akun itu datang tidak lama setelahnya. Rylie akhirnya bisa menarik napas lega. Karena dari respon yang diberikan pemuda itu sepertinya dia tidak cukup cerdas dan mungkin tidak punya keahlian yang menonjol selain menakuti-nakuti orang lain. Jadi dia hanya perlu menekan akun ini sedikit dan mungkin semuanya akan selesai.