UKK.

4.3K 413 9
                                    

Tidak terasa hari sabtu dan minggu begitu cepatnya berlalu dan kini sudah hari senin, hari dimana SMA Merah Putih mengadakan Ulangan untuk kenaikan kelas atau bisa di sebut juga dengan UKK.

"Qeel buruan !! Nanti kita telatt!!" Ucap Rassya berteriak.

"Iya iya ish, bawel nya udah kaya cabe " Ucap Aqeela keluar dari kamarnya sambil menenteng tas.

"Serah lu ,udah ayo buruan ah, lama lu" Ucap Rassya menarik pelan tangan Aqeela.

****

Kini Aqeela dan Rassya sudah sampai di sekolah dan satu menit kemudian bel masuk berbunyi.

Tet...tet..tet....

"Gara gara lo nih gw nggak bisa belajar lagi kan di kelas udah masuk aja" Ucap Rassya kesal.

"Ck! Ya elah santai aja napa sih ntar cepet tua lo marah marah mulu" Ucap Aqeela yang membuat Rassya geram.

"Sialan lo !!" Ucap Rassya melangkah meninggalkan Aqeela namun Aqeela malah berlari menyamai langkah Rassya lalu berbisik di telinga Rassya .

"Semangat Ukk nya My Husband jangan mikirin aku terus ya, pikirin rumusnya mikirin akunya ntaran aja kalau selesai ngerjain MTK daaahh," Ucap Aqeela pada Rassya lalu Aqeela ngacir begitu saja sedangkan Rassya menggeleng gelengkan kepalanya sambil tersenyum manis.

"Semangat juga My Wife I Love You" Ucap Rassya pelan sambil tersenyum. what benarkah Rassya sudah jatuh cinta sama Aqeela??😂

****

Tidak terasa jam pertama pun di mulai ,terlihat guru pengawas pun tiba dan duduk di meja yang di sediakan.

" Okey anak-anak bapak harap kalian mengerjakan dengan benar,tepat,dan yang paling penting jangan mencontek paham!!!" Ucap pak Fian menegaskan.

"Paham pak " Ucap semua murid di ruangan tersebut.

"Kerjakan dengan tanpa suara karena yg bekerja tangan bukan mulut " Ucap pak Fian dingin saat mendengar ada yg berbisik bisik.

Semua mulai tenang mengerjakan,soal Fisika, kali ini memang sulit, terdapat banyak soal hots yang kalau membayangkan rumusnya saja membuat kepala migren saking rumitnya, tapi berbeda dengan Aqeela ,otak gadis itu seperti kalkulator seolah angka angka sudah melekat di otaknya bahkan isi buku saja seperti sudah melekat di otaknya padahal Aqeela semalam belum belajar banyak hanya membaca buku fisika sebentar dan tidur .

15 menit kemudian.....

"Pak sudah pak " Ucap Aqeela mengangkat tangannya lalu seluruh pandangan satu ruangan pun tertuju pada Aqeela sambil menganga lebar bayangkan saat yang lain baru mendapatkan sekitar 5 nomer Aqeela sudah selesai saja.

Guru pengawas pun heran dengan Aqeela bayangkan saja soal Fisika yang image nya di pandang pelajaran terrumit di kerjakan dalam waktu 15 menit mana soal hots lagi, tapi setelah guru pengawas mengamati muka Aqeela ia baru ingat tidak salah jika gadis itu sudah selesai karena dia adalah juara 1 cerdas cermat sains .

"Bawa ke depan ya " Ucap guru pengawas lalu tersenyum sedangkan Aqeela mengangguk.

Sebelum Aqeela ke depan, ia tidak lupa menyalinkan semua jawabannya untuk teman temannya di secarik kertas .

"Qeel-qeel"Bisik Ratu pada Aqeela , Aqeela yang paham pun memberikan kertas contekan tersebut pada Ratu.

"Nih, gue duluan " Bisik Aqeela pada Ratu.

"Ngapain kamu Aqeela !!" Ucap guru tersebut pada Aqeela.

"Anu pak tadi Ratu bilang katanya saya di suruh nunggu in di depan " Alibi Aqeela lalu menuju ke depan.

"Ya sudah,lanjutkan pekerjaan masing masing jangan sampai contekan " Ucap pengawas yang menatap ke arah bangku Ratu.

"Saya boleh keluar pak?" Ucap Aqeela pada guru pengawas saat mengumpulkan jawabannya.

"Silahkan " Ucap guru pengawas itu memepersilahkan .

****

Sedangkan di tempat lain Rassya sedang mengerjakan soal matematika dengan wajah tersenyum karena berkat belajar bersama Aqeela ia jadi mudah mengingat cara cara mengerjakannya ya karena otak Rassya sebenar nya memang pintar jadi mudah memahami saat Aqeela mengajarinya.

Flash back on

Saat itu adalah hari minggu, setelah tadi pagi mama Rassya izin pulang karena menginap di apartemen mereka,kini Aqeela pun sudah berada di depan meja dekat sofa ruang tamu sambil mengeluarkan buku matematika Rassya.

"Sya , buruan jadi nggak nih belajar barengnya!" Ucap Aqeela sedikit berteriak.

"Iya bentar ini lagi nyari pensil , pensil gue hilang" Ucap Rassya mengintip bawah meja tapi hasilnya nihil.

"Udah sini pake pensil gue aja " Ucap Aqeela .

"Ck!, Iya iya " Sahut Rassya lalu melangkahkan kakinya menuju ruang tamu, lalu duduk di dekat Aqeela.

"Jadi yang mana yang masih nggak lo ngerti?" Tanya Aqeela pada Rassya.

"Semua , hehe" Ucap Rassya cengengesan, Aqeela pun menghembuskan nafasnya kasar .

"Ya udah kita mulai dari persamaan dan pertidaksamaan kuadrat dua variabel ya" Ucap Aqeela lalu di beri anggukan oleh Rassya .

"Jadi....." Aqeela menjelaskan kepada Rassya dan dengan serius Rassya mendengarkan sambil memandangi wajah cantik istrinya.

"Gimana udah paham belum?" Ucap Aqeela melihat ke Rassya yang sudah dari tadi memandangi wajah serius Aqeela yang menerangkan.

"Sya!" Ucap Aqeela membuyarkan lamunan Rassya.

"Ah apa-apa " Ucap Rassya terkejut.

"Bukunya di meja bukan di wajah gue " Sinis Aqeela .

"Ya maap" Ucap Rassya pada Aqeela.

"Jadi gimana , udah paham belum ?" Ucap Aqeela.

"Belum , hehe" Ucap Rassya, Aqeela menghembuskan nafas kasar lalu mengulang lagi .

"Jadi gini , perhatiin buku makanya , gue ga mau ngulang lagi nih setelah ini ya gue tau gue imut,gue manis,gue cantik tapi ngeliatnya biasa aja kalik" Ucap Aqeela geram pada Rassya sedangkan Rassya malah terkekeh geli melihat wajah imut istrinya kalau marah .

"pede lu , yaudah Iya iya bawel , ih " Ucap Rassya mencubit hidung mancung Aqeela karena gemas.

"Awss, sakit " Ucap Aqeela mengelus hidungnya dan menabok bahu Rassya sedangkan Rassya malah terkikik geli.

"Udah ah , serius !" Ucap Aqeela pada Rassya lalu Aqeela menjelaskan dengan serius begitupun Rassya yang memperhatikan dengan serius.

Flash back Off

Sekitar 20 menit kemudian ...

"Sudah bu" Rassya mengangkat tangannya lalu menuju ke depan meja pengawas.

Guru pun penuh selidik tumben Rassya mengerjakan soal matematika dengan se-cepat ini .

"Apa kamu mencontek Sya?" Ucap guru pengawas penuh selidik.

"Astagfirullah kenapa sih bu , ibu selalu negatif thinking sama saya demi Allah saya ngerjain sendiri bu, periksa aja kalau tidak percaya" Ucap Rassya lalu guru pengawas pun memeriksa laci Rassya kantong baju tapi tetap nihil tidak menemukan contekan.

"Oke kali ini saya percaya, tapi awas saja jika kamu ketahuan mencontek, ibu tidak segan-segan memberi kamu nilai telur" Ucap guru pengawas itu sinis.

"It's okey terserah ibu saja saya mau keluar ,Assalamuallaikum" Ucap Rassya menutup pintu ruangan dan menuju kantin.

.
.
.
.
Bersambung....

Jodoh Pilihan Mama (END)Where stories live. Discover now