Prolog

421K 39.5K 106K
                                    

♪ playlist: Euphoria - Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

playlist: Euphoria - Jungkook

00. PROLOG

Langit memandangi potret berbingkai besar yang terpajang di dinding ruang keluarga. Foto itu berisi figur Ayah dan Bunda yang sama-sama tersenyum lebar. Dada Langit menghangat, senyumnya ikut terukir, namun pada akhirnya ia menunduk.

Ayah Morven dan Bunda Karina ... mereka sudah bertemu lagi di sana.

Tepatnya lima bulan lalu ketika kenyataan pahit menghampiri Langit untuk kedua kalinya. Ia harus kehilangan Bunda karena sakit yang beliau derita dulu nyatanya belum sembuh total. Sel jahat itu sulit dikendalikan hingga menyebar ke organ sekitarnya.

Langit baru akan beranjak, tetapi ia mengurungkan niat kala seorang anak kecil datang dan menatapnya begitu innocent.

"Papiw," panggil Atlanna disusul melambaikan tangan dengan maksud meminta Langit berjongkok agar dia tidak perlu mendongak untuk berbicara dengan ayahnya.

Langit terkekeh seraya memenuhi permintaan Atlanna. "Yes, Baby?" tanyanya menggunakan nada yang lucu.

"Aku mau es kim tapi nda bisa ambil." Atlanna mengadu, mengingat kulkas di rumahnya terlalu besar dan tinggi bagi anak berusia empat tahun.

Tawa Langit mengisi ruang. Ia lalu berdiri dan jalan bersama Atlanna menuju dapur. Sambil berjalan, Langit menoleh ke segala arah untuk mencari makhluk lain yang seharusnya ada di rumah ini. Aishakar dan Ragas hanya terdengar suaranya, entah wujud mereka di mana. Alaia juga tidak terlihat keberadaannya.

Saat Langit dan Atlanna tiba di dapur, mereka menemukan sosok cantik pemilik rambut coklat panjang yang diikat messy bun berdiri membelakangi mereka. Merasa ada yang datang, Alaia spontan berbalik badan.

"Oooh, Mamiw di sini," celetuk Langit.

"Mamiw, what is that?" Atlanna menatap bibir ibunya kemudian cekikikan.

Langit juga menyadarinya. Sudut bibir Alaia terdapat noda pink, jelas itu jejak es krim. Ditambah lagi tadi Alaia sempat membuang bungkusan kecil ke tempat sampah di dekat kakinya.

"Es krim masih ada, Miw?" tanya Langit.

"Ada." Alaia mengangguk. "Di perut aku."

Ucapannya berhasil bikin Langit tergelak lagi. Alaia cengengesan sembari mendekati Atlanna dan dia angkat ke gendongannya.

Ibu muda itu berkata, "Mamiw tau kamu mau es krim. Tapi ini udah malam. Besok aja, ya?"

Atlanna mengangguk patuh. Maka Alaia meninggalkan dapur. Sementara itu Langit menyusul Aishakar untuk ia rebut dari Daddy angkatnya alias Ragas.

Sesampainya di kamar, Atlanna diturunkan dari gendongan dan langsung lari ke kamar mandi untuk sikat gigi, cuci muka, cuci kaki dan tangan. Itu sudah menjadi kebiasaan Si Kembar sebelum pergi tidur.

ALAÏA 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang