- nineteen -

4.4K 384 92
                                    

"Semua karakter, organisasi, tempat, dan kejadian adalah fiktif"

•●•●•●•●•●•●•●•



Awalnya aku pikir kehidupanku akan baik-baik saja tapi ternyata tidak. Selang waktu berlalu, aku sempat melupakan perkataan Taehyung yang menginginkanku kembali. Sampai aku melihat di media tv bahwa hubungannya dengan Kang Sora sudah selesai, mereka putus.

Tentu saja hal itu disangkut pautkan dengan masalah beberapa tahun silam, dan namaku terseret kembali ke dalam lingkaran setan.

Tapi beruntunglah Jungkook yang selalu berada dibelakangku, menyelesaikannya tanpa ada masalah. Walaupun aku tidak tau bagaimana namaku kembali baik dan tidak lagi diberitakan.

Sayangnya bukan hanya masalah Taehyung saja yang datang, keluarga Jungkook mendesak agar aku diperiksa ke Dokter kandungan. Awalnya sang paman meminta agar aku diperiksa oleh Dokter keluarga, tapi Jungkook bersikeras memilih dokter kenalannya.

"Wah, lihatlah siapa yang datang kesini??" sapa Dokter itu sambil memeluk Jungkook. "Akhirnya kau termakan omonganmu sendiri, hahaha..." lanjut Dokter tersebut dan disambut pukulan ringan oleh Jungkook.

"Diamlah!! Kenalkan ini istriku, kau tidak datang kepernikahanku kan? Jadi aku ingin memperkenalkannya denganmu."

"Hallo, saya istri dari Jungkook. Nam Jieun." sapaku sopan. Walaupun dia teman Jungkook, tapi saat ini dia sedang memakai seragam.

"Bicara santai saja, aku Kim Yugyeom." balasnya sambil menyatukan jari-jarinya. "Bagaimana? Ada yang bisa aku bantu, Jungkookie?"

"Tolong periksa kondisi rahim istriku."

Walaupun ini hanya pernikahan kontrak, tapi entah kenapa hatiku selalu hangat setiap kali Jungkook memyebut nama 'istriku'.

Dokter Kim meminta suster untuk membaringkan aku di tempat tidur dan membuka bajuku agar alat usg bisa memperlihatkan kondisi rahimku saat ini.

Selama pemeriksaan Dokter Kim mengajak Jungkook atau aku berbincang agar suasana tidak terlalu tegang.

"Apa menstruasi anda lancar?" tanyanya saat aku kembali duduk disamping Jungkook.

"Tidak Dok."

"Bagaimana siklusnya? Terlambat?"

"Iya."

"Sudah lama seperti ini? Apakah ada daftah yang sakit setiap bulannya?"

Disinilah aku merasa bahwa mungkin saja aku tidak bisa memberikan Jungkook keturunan, karna melihat wajah Dokter Kim yang tidak begitu baik. Dan disinilah rasa sakit dan kecewa memuncak kepada diriku sendiri.

"Sudah, Dok. Hm, tidak ada yang sakit."

"Baiklah, ah apakah anda bisa menunggu di luar sebentar? Suster akan membawa anda ke ruang tamu saya. Saya ingin berbincang sebentar dengan Jungkook."

Mendengar itu Jungkook mengusap lembut jariku dan mengisyaratkan bahwa tidak akan terjadi apa-apa. Tapi hatiku tetap tidak tenang.

•••

Sudah seminggu belakangan Jungkook selalu pulang larut, bahkan terkadang dia datang saat aku sudah tidur. Paginya dia hanya mengatakan bahwa kasino memang sedang ada kendala dan meminta maaf karna tidak bisa menemaniku dirumah atau bahkan menjemputku.

SEQUOIA | | mature | |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang