Part 8

58.8K 5.8K 796
                                    

Taeyong menatap pantulan dirinya pada cermin di depannya, ia masih berada di apartemen lelaki Jung itu ya ia baru saja selesai mandi sementara Jaehyun sedang memesan makanan untuk mereka makan. 


Lelaki bermarga Lee itu membuka kerah kemejanya sedikit lalu meringis ketika melihat banyaknya tanda kemerahan yang Jaehyun buat pada tubuhnya, bahkan bukan hanya di bagian itu, pada bagian dada dan paha dalamnya pun ada juga!!

Sebenarnya Jaehyun itu manusia atau vampire sih? Kenapa sangat menyeramkan.


Ia mengusak wajahnya kasar lalu menggeleng, bagaimana bisa ia melakukan hal seintim itu semalam bersama Jaehyun pula, sungguh Taeyong tidak tahu kenapa itu bisa terjadi. 


Taeyong mau mengklaim jika itu adalah ketidak sadaran dirinya namun ia mengingat bagaimana mereka bertukar peluh satu sama lain yang berarti Taeyong sadar ketika Jaehyun melecehkannya. 


"Arrrgghh Jaehyun gila!!" Umpatnya karena kesal. 


Jaehyun yang baru saja masuk ke dalam kamarnya pun sedikit tersentak ketika mendengar teriakan Taeyong. "Kau baik-baik saja honey?" tanya Jaehyun lembut. 


"Honey honey, aku bukan lebah!" Sergahnya, lalu ia membalikkan tubuhnya untuk menatap Jaehyun yang kini sedang berjalan mendekat. "Kau—kau melecehkanku!" Tunjuknya.


Lelaki berlesung pipi itu terkekeh lalu berdiri tepat di hadapan Taeyong. "Kita sama-sama mau honey, itu berarti bukan pelecehan." Balas Jaehyun seraya menunduk untuk memberi kecupan pada pelipis Taeyong. 

"Akh, berhenti menciumku!" Kesal Taeyong, "Aku sudah berusaha menjaga diriku untuk suamiku kelak dan kau seenaknya mengambil itu semua Jung cabul Jaehyun." Teriaknya kesal. 


Tangan Jaehyun terulur untuk mengelus rambut halus Taeyong. "Wah begitu ya, hm kalau begitu kita harus menikah bukan? Karena aku yang sudah mengambil semua yang sudah kau jaga." 


Karena kesal pada Jaehyun, lelaki bermarga Lee itu menginjak kencang kaki Jaehyun yang berada di depannya membuat Jaehyun meringis. "Aku tidak sudi menikah dengan lelaki cabul sepertimu." 


Tawa Jaehyun memenuhi kamarnya. "Jangan bicara seperti itu honey, nanti kau menyesal." Lagi, Jaehyun kembali mencuri kecupan pada bibir Taeyong. 

"SIALAN!!"


Jaehyun menarik pinggul Taeyong lalu mendekatkan wajah keduanya, ia menciumi bibir Taeyong berkali-kali, tidak peduli dengan penolakan yang Taeyong lakukan. "Anak cantik tidak boleh berkata kasar hm." 


Taeyong menatap Jaehyun kesal, ya jujur saja memang bos cabulnya ini sangat tampan namun Taeyong tidak mau karena Jaehyun itu sangat pemaksa dan membuat Taeyong kesal. Apalagi lelaki Jung itu suka sekali mengambil kesempatan untuk mencuri kecupan pada bibirnya seperti saat ini. 


"Aku sudah memesan makanan, ayo kita makan bersama honey." 


Berdecak pelan, Taeyong mengalihkan pandangannya dari Jaehyun. "Berhenti memanggilku dengan panggilan itu." 


"Kenapa? Kau tidak suka?"

"Sangat!!" Ia menjawab tepat di hadapan Jaehyun. 


Jaehyun mengangguk, lalu dengan sekali gerak kini tubuh Taeyong sudah berada di gendongannya. "Ya! Ya! Apa yang kau lakukan." Dengan refleks Taeyong mengalungkan tangannya pada leher Jaehyun. 


"Oke kalau begitu aku akan memanggilmu baby, karena kau tidak mau di panggil honey." Ujarnya santai seraya berjalan keluar dari kamarnya. 


"Arrgghh itu menggelikan!" Teriak Taeyong frustasi. 


Mettled {Jaeyong}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang