Sembilan

2K 401 13
                                    


"Jadi lo memutuskan untuk nerima cintanya Ryujin?"

Jam makan siang Stars telah dimulai. Beomgyu dan teman-temannya -tanpa Hyunjin- makan bersama di kantin. Sementara Hyunjin makan berdua dengan Yana, gebatan barunya.

Beomgyu menganggukkan kepala sambil mengunyah makanannya, menjawab pertanyaan Haechan. "Kasihan. Pasti capek lari terus."

"Kasihan Taehyun." Celetuk Jeno. Semua mata tertuju pada Jeno. Felix menatap Jeno sambil mengingat wajah seseorang yang disebutkan namanya oleh Jeno.

"Oh, yang fotoin kita di festival seni?" Jeno menoleh kearah Felix dan menganggukan kepalanya.

"Memang Taehyun kenapa? Dia punya utang sama lo?" Tanya Beomgyu.

"Taehyun punya utang sam-"

"Ck-" Perkataan Felix terputus ketika mendengar decakan Jeno.

"Ngapain juga dia ngutang sama gue."

"Ya, bisa aja kan...."

"Lagian lo ngomongnya setengah-setengah." Ucap Haechan. "Kalau bukan karena utang, terus karena apa?"

Ketiga teman Jeno menanti dengan sabar Jeno mengunyah makanannya, menelannya, menegak minumannya, barulah ia bicara. "Kasihan aja. Kalah sebelum berperang."

Butuh beberapa detik untuk Felix dan Haechan memahami dengan baik ucapan Jeno. Mereka melanjutkan makan siangnya. Sementara Beomgyu, kernyitan didahinya semakin dalam. Taehyun ikut perang dimana?

"Gila susuk Beomgyu. Manjur banget." Gumam Felix yang tentunya didengar oleh Beomgyu yang duduk disebelahnya.

"Bangsat! Gue nggak pake susuk, ya!"

"Mereka juga pernah pulang bareng."

Mengabaikan Beomgyu, mata Jeno dan Felix membola menatap Haechan. "Kapan?" Tanya Felix dan Jeno hampir diwaktu yang sama.

Sementara itu Beomgyu mulai frustrasi. Ia tidak mengerti apa yang dikatakan teman-temannya. Sebenarnya ada apa dengan Taehyun? Siapa yang pulang bareng?

Haechan tampak berpikir sambil mengunyah makanannya.

"Kayaknya waktu itu ada rapat OSIS jadi Beomgyu pulang telat. Gue nggak bawa motor, motor Hyunjin bocor ban, Beomgyu nggak mau pulang sama lo karena rumah lo beda arah." Haechan menunjuk Jeno dengan dagunya. Jeno langsung memahami maksud Haechan.

"Beomgyu lebih baik pulang sama Taehyun dong, daripada pulang naik transportasi umum yang gue nggak kenal sopirnya." Felix ikut menganggukan kepalanya.

Beomgyu semakin frustrasi. "Kok bawa-bawa nama gue? Cerita Jeno aja belum selesai, lo kalau mau cerita juga, sabaran dong, Chan!"

Felix menghela napasnya. Melihat Beomgyu yang frustrasi membuatnya jadi ikut frustrasi. Temannya ini sulit untuk peka karena tidak bisa memahami maksud tersirat.

Beomgyu masih tidak memahami alasan Jeno mengasihani Taehyun. Kenapa pula Haechan bercerita tentangnya yang pulang bersama Taehyun?

"Lo kalau cerita yang bener dong, No. Jangan setengah-setengah. Taehyun-"

"Taehyun suka sama lo!"

Bukan cuma Jeno yang menyela, Felix dan Haechan ikut menyela ucapan Beomgyu diwaktu yang sama. Terdengar helaan napas dari ketiga teman Beomgyu sebelum mereka melanjutkan makan siangnya yang hampir selesai.

Beomgyu terdiam dan menutup mulutnya rapat-rapat. Ia mengalihkan pandangannya kesembarang arah, tapi matanya malah melihat tepat kearah meja Hyunjin dan Yana. Beomgyu tanpa sadar mendesis pelan dan memalingkan wajahnya. Kali ini matanya malah bertemu pandang dengan orang yang menjadi topik pembicaraan ia dan teman-temannya.

Turn Left | ENDWhere stories live. Discover now