22 : Aku marah, jika ada yang membuat bundaku terluka

64K 11.5K 12.6K
                                    

"Walah walah, kucing udah kayak lonte, pulang-pulang main selalu hamil, mana nggak tahu ini bapaknya siapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Walah walah, kucing udah kayak lonte, pulang-pulang main selalu hamil, mana nggak tahu ini bapaknya siapa. Lama-lama gua kayak mucikari kucing ini."

Jarum pendek menunjukkan pukul tujuh pagi, namun di kediaman bapak jagra firmansyah, sudah terjadi keributan kecil yang penyebabnya tak lain dari peliharaan anak bungsunya. Jagra berdiri di teras rumah sembari menggendong cip, satu-satunya kucing betina milik ica yang tingkahnya selalu saja membuat jagra pusing.

Sudah 20 kali memecahkan mangkuk mi ayam jagra, buang air besar di karpet masjid di kampungnya, menjatuhkan pot dari loteng rumahnya ke bawah, dan yang paling parah adalah-membuat anjing tetangga masuk ke klinik hewan karena cakaran dari cip di sekujur tubuh anjing itu.

Kini jagra menggeleng pelan, menyadari kalau cip sudah hamil lagi untuk yang kesekian kalinya. Oh tidak, jagra tidak mau menampung lebih banyak kucing lagi. Maka dari itu, setiap cip melahirkan, anak-anaknya selalu jagra berikan pada orang-orang yang menginginkan kucingnya.

Segala yang berhubungan dengan ica dan dunianya, membuat jagra pening tujuh turunan.

"Buk, nanti jam sepuluh ke sekolahnya haidar sama Ica loh, hari ini mereka rapotan." Teriak Jagra dari teras, dirinya berdiri sembari memilah-milah bulu cip, kali saja kucing tengil ini berkutu.

"Iya pak, anterin ya." - sahut Asa dari dalam.

"Naik ojol aja buk, sepeda bapak lagi mogok."

"Mogok terus, jual aja jual!"

"Loh kok ngamok?!"

Jagra menyadari kalau sang istri tengah pundung di dalam sana. Lagipula bukan salahnya juga kan kalau motornya mogok. Pria yang kini memakai sarung dan kaus oblong itu memasukkan cip lagi ke dalam kandangnya, membiarkan sang kucing betina istirahat, setelah melakukan kegiatan hamil diluar nikah bersama kucing liar di kampungnya.

"Awas aja, jangan sampe gua nemuin kucing tetangga ngeong ngeong depan rumah gara-gara nyariin lu ye, ga terima love cat story gua." Ancam jagra pada cip yang sibuk memakan whiskasnya.

"Pak?"

"Eh," Jagra menoleh ke belakang, mendapati Bara yang berdiri di ambang pintu, "loh Bara? Udah rapi mau kemana le?"

Jagra menyadari penampilan Bara pagi itu sudah terlihat rapi. Memakai celana jeans dan kemeja biru tuanya. Juga, pemuda itu terlihat memakai kacamata, membuatnya terlihat benar-benar seperti seorang mahasiswa.

"Bara mau data warga kampung yang mau di masukkin ke daftar penduduk yang dapat bantuan dari panitia baksos, pak."

Jagra manggut-manggut, "oh.." sedetik kemudian ia berdiri dan merangkul erat tubuh Bara, membisikkan sesuatu untuk sang pemuda, "data rumah bapak juga, bapak gini gini butuh bantuan buat baksos, bapak gak mampu tau."

Bara lekas terkekeh, "bapak duda?"

"Ha?"

"Bantuan baksosnya buat penduduk yang udah lanjut usia, janda, sama duda yang lagi keteteran masalah ekonomi pak."

Anargya | Jaeyong & Nomin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang