서른 하나 - Psyche

662 55 115
                                    

Nonu, Juseyo!-part tiga puluh satu-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nonu, Juseyo!
-part tiga puluh satu-

🚷🚷🚷

Fanfict ini ada bukan untuk merusak citra idol (tokoh). fiksi tetaplah fiksi, enjoy;)

"Aku cuma sebentar, cuman meriksa kerjaan kantor selama aku gak ada kemarin. Hati-hati di rumah, bodyguard udah aku tambahin. Walaupun kita dah pindah tetap kamu harus hati-hati. Kemanapun kamu pergi kasih tau aku, kasih jejak." ucap Wonwoo mondar-mandir dihadapan Jisoo sambil memakai kemeja.

Jisoo yang duduk ditepi ranjang hanya mengangguk paham. Matanya tak lepas dari kegiatan Wonwoo, "sini Soo-ie bantu pasang dasinya," panggil Jisoo bersiap berdiri.

Mengecup singkat bibir Jisoo. "Gak usah, capek berdiri."

"Mau pesan sesuatu? Paling cuman sejam aku di kantor." tawar Wonwoo berjongkok sambil menopang tangannya disisi tubuh istrinya.

Jisoo menggeleng.

"Gak ada?" tanya Wonwoo dan dibalas gelengan oleh Jisoo. "Yakin?" tanyanya lagi lalu dijawab dengan anggukan.

"Eommanya bebe kenapa? Hm," gumam Wonwoo mengecupi perut besar istrinya.

"Kita disini aja, yok. Nonu jangan pergi." ucap Jisoo tiba-tiba.

Wonwoo menatap mata Jisoo, menghentikan kecupannya diperut Jisoo. "Bukannya tadi boleh?"

Bibir Jisoo maju dua senti. "Soo-ie takut disini," bisik perempuan itu mengusap rambut pendek Wonwoo.

"Mau ikut ke kantor?" tawar Wonwoo sambil memperbaiki lengan gaun tidur Jisoo.

Jisoo menggeleng.

"Kenapa kamu mendadak pendiam gini, Soo?" tanya pria itu mengecup gemas kediaman anak-anaknya.

"Nonu boleh pergi tapi peluk dulu,"

Alis pria Jeon itu naik sebelah, tumben bayarannya semudah itu. "Ya, udah, sini peluk." Wonwoo berdiri sambil merentangkan tangannya. Jisoo masuk kepelukan Wonwoo, membalas pelukan suaminya itu erat-erat.

"Rumah, kutitip istri tercintaku ini dengan tiga bayi kembarku. Tolong kau jaga, ya, aku pergi cuman sebentar."

Jisoo semakin mengeratkan pelukan mereka. Wonwoo tersenyum tipis, "yang kamu takutin itu apa, Sayang?"

Wonwoo merangkum pipi Jisoo dengan telapak tangannya, mengusap pipi halus itu. Menjemput bibir Jisoo untuk diisapnya. "Jangan buka pintu buat orang asing, paham? Jaga bebe, jaga diri kamu juga. Kalian prioritasku."

Jisoo menipiskan bibirnya. Entah kenapa perasaanya tidak enak. Dia tak mau melepaskan Wonwoo. Jisoo mengantar Wonwoo ke depan pintu, memberikan senyum terbaiknya mengantarkan pria itu. "Cepat pulang!" teriak Jisoo.

Nonu, Juseyo! | Wonshua [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang