[22] Tired (?)

1.2K 216 21
                                    

"Yang mana yang harus aku beli?" wajah Jennie jelas menunjukkan kebingungan saat dia mengangkat dua botol shampoo.

"Biru atau putih?"

"Ambil saja keduanya! Kau tidak membayar ini!" seru Rosé, dia sebisa mungkin tidak berteriak karena Jennie memilih terlalu lama.

"Jangan berteriak padaku, Rosé!" balas Jennie dengan nada tinggi.

Sedangkan Rosé hanya menggaruk rambut dan bersandar di rak terdekat.

"Jangan berteriak padaku juga! Mommy membangunkan ku terlalu pagi hanya untuk ini, dari sekian banyak orang, kenapa harus aku?!"

"Shut up, b*tch. Aku yang menawarkan diri!" jawab Jennie lantang lalu melempar kedua botol itu ke salah satu keranjang belanja yang mereka ambil.

"Itulah intinya." Rosé menegakkan tubuhnya lalu mengikuti saudaranya yang pergi ke lorong lain.

"Kamu hampir tidak pernah berbelanja di supermarket. Dan ada apa dengan sekarang? Di sini tidak ada barang chanel seperti yang sering kau beli."

"Bisakah kamu diam dan membantu ku saja?" Jennie menatap Rosé dan tersenyum paksa.

"Hmm.." jawabnya dengan mengangkat bahu.

Jennie berbalik dan memasukkan beberapa pasta gigi ke dalam keranjang.

"Padahal bisa saja kamu tetap di rumah. Dan tugas berbelanja sudah di bagi timnya, kamu tidak termasuk. Ini sangat aneh."

Setelah menaruh botol cairan pencuci piring, Jennie menoleh ke adiknya, "Aku sudah terjebak di dalam rumah kita selama lebih dari sebulan, Rosé. Aku bosan."

"Sudah lebih dari sebulan?!" seru Rosé tidak percaya.

Jennie hanya menatapnya dengan tangan yang mengambil barang dan menjatuhkannya lagi ke dalam keranjang.

Mereka berpindah ke lorong lain lagi. Rosé tidak melakukan apa pun selain mengikuti.

"Benarkah ini supermarket terakhir di kota Seoul yang menyimpan stok?" Jennie bertanya sambil terus mengambil barang-barang yang menurutnya dibutuhkan.

Rosé mengangguk meski kakaknya tidak sedang menatapnya. Dia bersandar di rak lagi.

"Apa kamu ingin berbelanja sekarang hanya untuk merasakan belanja bahan makanan untuk yang terakhir kali?"

"Ya. Aku tidak selamat dari kiamat zombie hanya karena terkurung di dalam rumah dengan waktu yang sangat lama." Jennie berjinjit untuk mencapai tisu yang ditempatkan di rak paling atas.

Sambil tertawa, Rosé menoleh untuk melihat kakaknya sedang berjuang. Ia tak segan-segan mendekat dan berniat membantunya.

"Begitu saja tidak sampai." gumamnya setelah tisu itu dia dapatkan.

"Dan aku di sini hanya ingin menghirup polusi untuk terakhir kalinya sebelum aku mati kelaparan minggu depan." Jennie melihat Rosé dan mengangkat alis.

"Di sekitar sini sudah bersih." Jimin tiba-tiba muncul dari belakang Jennie dengan Jungkook di sampingnya.

Rosé memiringkan kepalanya saat menyadari siapa yang datang. Dia menghela napas sebelum menatap mereka lagi.

Jennie masih mengangkat alis, Jimin dengan senyum lebar, dan Jungkook dengan wajah datarnya.

"Ini tim terburuk yang pernah ada." katanya lirih lalu meninggalkan toko lebih dulu.

Seperti yang dikatakan Jimin tadi, tidak ada zombie di luar.

Mereka membersihkan bagian dalam terlebih dahulu sebelum membiarkan Jennie pergi berbelanja dengan bebas.

Zombie Apocalypse ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang