XVII :: Lapor Komandan🌿

1.5K 231 109
                                    

"Mas Juna sama Anu kok nggak jemput Alma, sih?" Alma menggerutu kesal, menghentakkan kakinya di depan kedua pria yang tengah asyik bermain play station

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Mas Juna sama Anu kok nggak jemput Alma, sih?" Alma menggerutu kesal, menghentakkan kakinya di depan kedua pria yang tengah asyik bermain play station.

"Kan, udah dianter pulang sama pacar kamu, Dek." Juna menjawab pertanyaan Alma tanpa mengalihkan atensinya pada televisi di depannya. "Awas minggir, Al. Mas Juna nggak keliatan itu," lanjutnya seraya menggeser tubuh Alma.

"Itu bukan pacar, Mas." Alma mencebik, beralih ke hadapan Wisnu---ayahnya. "Anu ...," rengeknya dengan tampang memelas.

"Jangan panggil Anu, panggil ayah aja!" Wisnu melotot, memperingati anak bungsunya itu.

Alih-alih merasa takut, Alma terkekeh pelan. Baginya wajah Ayahnya saat marah itu lucu, jadi tak heran jika ia tidak pernah kapok untuk membuat Ayahnya marah. "Kepanjangan, enakan manggil Anu aja. Ayah Wisnu disingkat jadi ... Anu." Gadis itu masih terkekeh, melangkah menuju dapur.

"BUNDAR!"

"Jangan teriak-teriak, Al." Dara menoleh pada Alma sekilas, lalu kembali melanjutkan kegiatannya menggoreng ikan untuk makan malam.

"Bun!" panggil Alma seraya mendudukkan dirinya di kursi makan, menghadap Bundanya.

"Apa?"

Alma mengetuk meja di sampingnya menggunakan kedua jarinya. "Tenggorokan Alma sakit, Bun." Ia mengelus tenggorokannya pelan. "Kayaknya mau pilek, deh."

Dara melirik sinis. "ES TEROSS!"

Alma menghela napas kesal. "Orang lain mah kalo anaknya sakit suruh minum obat atau ke dokter kek. Nah, ini ... malah dikatain ES TEROSS!"

"Tapi bener, kan?"

Alma nyengir. "Iya .... "

Dara mengiris tomat menjadi beberapa bagian, lagi-lagi melirik Alma yang tengah meneguk air putih dari gelas. "Yang nganter kamu tadi Abian, kan?"

Alma mengangguk, lantas menaruh gelasnya di atas meja. "Iya."

Dara berdecak kesal, "Ck! Kok kamu sama Abian, sih, Al? Bunda wes omong to, wetonmu gak cocok karo Abian."¹

Alma hanya bisa menghela napas lelah. Bundanya itu sangat memegang teguh adat Jawa.

Wanita itu-Dara-beralih ke wastafel, memutar kran lalu mencuci tangannya. "Alan kemana?" tanyanya seraya mengerutkan alisnya.

Alma mendengus. "Aku uwes ora pengen loro. Atiku wes tenang, wes tak anggep ilang...."¹

•••
¹ " .... Bunda udah bilang, kan, wetonmu nggak cocok sama Abian."

² "Aku udah nggak ingin sakit. Hatiku udah tenang, udah aku anggap hilang."  (Btw, ini lirik lagu. Lagunya ada di mulmed :) )

Dihantui Mas Mantan [END]Where stories live. Discover now