chapter 31

12.7K 610 57
                                    

Vote nya jangan lupa
.
.
.

Siapa yang tidak risih jika ditatap terlalu intens oleh seseorang?
Itulah yang saat ini Hoseok rasakan, sekarang ia sedang berada di dalam ruangan milik dokter yang setiap harinya menangani Jungkook, adik nya itu sudah pulang dengan suaminya sepuluh menit yang lalu namun ia masih berdiri disini,Hoseok berniat mengambil stok obat Jungkook namun ia berakhir ditahan di dalam ruangan dokter ini.

Sedikit kesal sebenernya,namun hati nuraninya tidak tega melihat seseorang terluka,ya dokter dihadapannya ini memintanya untuk mengobati jari nya yang tergores pisau buah.
Padahal ia dokter tapi kenapa luka sekecil ini saja merengek minta diobati pikir Hoseok.
Hoseok tidak tahu saja jika dokter dihadapannya sengaja melakukan nya.

"Sudah selesai dokter,saya permisi"

Hoseok mengambil bungkus obat nya dan membungkukkan badannya sembilan puluh derajat dan bergegas pergi namun tangan nya ditahan oleh dokter dibelakang nya.

"Kita harus bicara seokie"

Hoseok memejamkan matanya erat enggan mendengar nama panggilan kesayangan yang selalu dokter itu katakan dulu.

"Jangan memanggil saya begitu"

Hoseok membalikkan badannya dengan senyum yang terlihat dipaksakan.

"Wae?"

Hoseok membuang nafas berat,ia tidak ingin mengingat masa kelam itu tapi entah kenapa memori itu muncul begitu saja di dalam benak Hoseok.

"Kita sudah tidak punya hubungan"

Mendengar suara kekehan dari pria dihadapannya,Hoseok mengepalkan tangannya erat.

"Apa kau tidak merasa bersalah sudah membuat hubungan Namjoon dan seokjin seperti ini?"

"Hubungan mereka kesalahan, jadi aku-"

"Menghancurkan nya,kau menghancurkan hati mereka. Aku tau kau tidak mencintai Namjoon"

Hoseok menatap tidak percaya kearah Jaehwan,ya dokter itu bernama Jaehwan atau kerap dipanggil dengan sebutan Ken.
Bahkan mata Hoseok sudah berkaca-kaca siap menumpahkan air mata kapan saja.

"Aku tidak!"

"Kau iya! Berhenti berpura-pura seakan kau mencintai Namjoon! Kembali lah padaku seokie"

Hoseok menggeleng kuat menyangkal ucapan Jaehwan, bahkan air matanya sudah menetes sejak tadi.
Dengan perasaan kalut, Hoseok bergegas pergi dari ruangan yang membuat nya sesak itu.

'brak'

Hoseok terkejut saat ia hendak membuka pintu, Jaehwan sudah lebih dulu menutup pintu.
Perasaan Hoseok waspada saat Jaehwan menghimpit tubuhnya ke pintu,maka dengan cepat Hoseok menahan dada Jaehwan untuk memberi jarak antara tubuh mereka.
Dada Hoseok bergemuruh hebat saat merasakan hembusan nafas hangat milik Jaehwan ditelinga nya.

"Aku merindukan mu seokie"

Hoseok memejamkan matanya erat dan meremas kemeja putih milik Jaehwan saat ia merasakan kecupan basah di sekitar telinga dan lehernya.

"Berhenti dokter"

Lirih Hoseok kembali menahan tangisnya, ia takut perasaan nya yang dulu kembali lagi,meski ia sadari perasaan itu memang masih ada.

"Kau tidak merindukan ku?"

Suara Jaehwan terdengar lebih berat,sontak Hoseok menggeleng kuat menjawab pertanyaan Jaehwan.

Jaehwan dengan perlahan mengangkat kepala Hoseok agar menatap nya, ibu jari nya menghapus jejak air mata Hoseok dan dengan perlahan ia memajukan wajahnya.
Melihat itu Hoseok ikut memejamkan matanya erat dan menunggu apa yang terjadi selanjutnya.

Criminal  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang