9.🐈

4.4K 609 155
                                    

"Sorry telat dikit, Yoongi rewel banget-- hahh!"

Taehyung datang-datang langsung curhat dan hela napas panjang, duduk loyo di kursi seberang dan membuat Jungkook harus mengernyitkan alis terhibur.

"Lo telat sejam, bego. Tapi Yoonginya udah dibawa ke lab?" Tanya Jungkook sembari menyeruput kopi yang sebelumnya sudah ia pesan.

Omong-omong mereka berada di kantin laboratorium, sedang menunggu masing-masing kucingnya yang diperiksa.

Taehyung mengangguk, "udah, dia cakar tangan bang Namjoon tadi~ kayaknya gak mau jauh-jauh dari gue."

Jungkook tertawa saja, menurutnya kucing milik Taehyung itu adalah yang paling bar-bar diantara yang lainnya, tapi tertolong dengan wajahnya yang super cantik. Sedangkan Jimin adalah yang paling cengeng, mudah sekali menangis tapi untung dianugerahi wajah menggemaskan.

Yeah, masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya, jadi itu bukan masalah besar selagi masih bisa ditangani. Lagipula masih bayi, jadi pasti dimaafkan~

"Jimin belum selesai?"

"Belum kayaknya, bang Namjoon bilang emang bakal agak lama, jadi sebenernya boleh aja kalau mau ditinggal dulu."

"Mm," Taehyung mengangguk sekali, "tapi gue gak ada kegiatan lain pagi ini, jadi mau tungguin ajalah."

"Oke."

.
.
.
.

Mungkin sekitar dua jam Jungkook dan Taehyung menunggu sambil mengobrol banyak hal, akhirnya Namjoon menghubungi lewat pesan jika mereka sudah boleh datang ke ruangan yang disebutkan untuk menemui masing-masing kucingnya.

Ketika masuk ke dalam ruangan yang mirip ruang bermain anak-anak, Taehyung bisa melihat Yoongi dalam wujud manusia sedang duduk bersimpuh sambil memegang sebuah boneka kelinci-- tidak bergabung dengan yang lainnya.

Dia memakai sebuah kaos besar dan celana pendek, jika dilihat-lihat tiga manusia kucing lainnya memakai pakaian serupa dan hanya beda warnanya saja. Yoongi memakai kaos berwarna merah muda, dan Taehyung tersenyum lebar melihatnya.

"Waah~ banyak banget mainannya?" Jungkook yang berseru tiba-tiba membuat semua yang berada dalam ruangan menoleh, Jimin melonjak kesenangan dan segera berlari untuk memeluk Jungkook.

"Kookie! Jimin sendiri pake!" Jimin menunjuk kaos yang dipakainya penuh semangat, bahkan dia harus melepaskan boneka rubah yang sebelumnya dia pegang.

"Oh ya? Pinter banget Jimin!" Jungkook mengusak puncak kepala Jimin dengan wajah bangga luar biasa.

Yoongi yang melihat Taehyung datang juga segera melempar boneka kelincinya, merentangkan kedua tangan dengan wajah memerah seperti habis menangis. "Kakak ..."

Taehyung lekas duduk di hadapan, meraih kedua tangan Yoongi dan menariknya untuk duduk di pangkuan. Yoongi malah membenamkan wajahnya di leher Taehyung sambil memeluknya erat sekali.

"Sayang kok nangis?" Taehyung terkejut ketika mendengar suara Isak kecil, tangannya sigap elus-elus punggung Yoongi lembut. "Yaudah gak papa, nangis aja, kakak di sini peluk kamu."

Selagi Taehyung menenangkan Yoongi, Namjoon tiba-tiba masuk ke dalam ruangan bersama Jackson. "Hallo, semuanya~"

"Daddy! Seokjinie di sini!" Pekik Seokjin sambil melambaikan tangan semangat.

"Seokjinie, sedang apa?" Namjoon tentu saja langsung menghampiri Seokjin yang duduk berhadapan dengan Hoseok. Mereka memang dekat karena sering bermain bersama di ruangan ini.

"Di mana kakak Kris?" Ini Hoseok yang bertanya pada Namjoon, karena bingung tidak menemukan Kris di sekitarnya.

Namjoon tersenyum, "Kakak Kris lagi ambil makan siang buat kalian, tunggu sebentar, ya?"

"Hm" Hoseok murung, tidak berminat bermain mobilan lagi dengan Seokjin dan memilih bangkit saja dari sana. Namjoon memerhatikan ke mana dia melangkah, ternyata ke arah Jackson yang kebetulan berdiri di dekat pintu.

"Eh, Hoseok~ kok mukanya murung? Kenapa?" Jackson meraihnya dalam rangkulan, mengguncang lembut bahu si manusia kucing dan membuatnya menggeram lucu.

"Kakak Kris..."

Oh, ternyata cari Kris. "Sebentar lagi dateng kok, sini ikut ayah dulu, ya?"

Hoseok dituntun untuk ikut duduk dengannya di karpet, bergabung bersama Taehyung yang sedang memangku Yoongi.

"Hallo, Yoongi~ mau duduk dipangkuan ayah gak?"

Pedofil gila ..

Taehyung sudah siap mengutuk ayahnya sendiri, tapi tidak jadi karena Yoongi tiba-tiba mengangkat wajahnya sambil mencebik imut, "Ndak!"

"Pft~ iya sayang, pinter banget jawabnya," ujar Taehyung bangga sambil mencium satu pipi tembam Yoongi yang kemerahan.

"Taehyung ngajarin yang gak bener Mulu nih pasti?!" sungut Jackson judes ke arah putra bungsunya.

Taehyung tidak menanggapi, asik dengan buntalan lemak lembut di depan wajahnya. Anehnya Yoongi tidak marah meskipun pipinya diuyel dan dicium-cium. Dia hanya diam manut, sambil menatap seonggok manusia kucing yang sama sepertinya.

Hoseok yang ditatap hanya tersenyum lebar, sampai Yoongi tiba-tiba mendorong wajah Taehyung menjauh hingga dirinya bisa bangkit. "Aduh, Yoongi-- loh, mau ke mana?"

Yoongi merangkak menghampiri Hoseok, kemudian duduk di hadapannya. Jackson yang berada di dekat mereka tersenyum sumringah "uh, gemes banget mau nangis!"

Ewh-- semua yang ada di sana kecuali para makhluk imut memandang jijik ke arah pak tua Jackson.

Menurut mereka Jackson ini adalah profesor paling alay bin lebay, penuh drama dan sangat soft-- meskipun tetap saja agak menjijikan mengingat betapa gagah dan berwibawanya dia jika saja tingkahnya tidak seperti ini.

Well, Jackson bahkan sengaja menciptakan empat manusia kucing ini lantaran dirinya suka hal-hal berbau lucu.

"Kalian lucu banget~ coba sini peluk ayahnya dulu~" Jackson seolah lupa jika dia sedang menggunakan jas kebanggaannya. Tubuhnya sudah merangsek memeluk sekaligus Yoongi dan Hoseok yang kebingungan dan bertanya-tanya 'ada apa dengan manusia aneh ini?'

"Percuma gelar profesor ..." Lirih Namjoon menggeleng dramatis, kemudian memeluk Seokjin dan menghalanginya agar tidak melihat tingkah menyebalkan sang ayah.

Taehyung mendengus, "bukan ayah gue."

.
.
.
.

TBC

Hallooo?

Aku penasaran masih ada yang baca kah?~

Ini Yoongi pas mau nerkam Tae, tapi malah diterkam balik 😃

Ini Yoongi pas mau nerkam Tae, tapi malah diterkam balik 😃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The MeowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang