{ 06 }

494 60 18
                                    

"Osamu~"

Dazai mengernyitkan alisnya, merasa ingin menenggelamkan sahabatnya hari ini karna sejak beberapa hari lalu sibuk merenggek sok imut didepannya.

"Aku sibuk [Name]"

"Ayolah Osamu, aku tahu kau sahabatku yang paling tampan dan baik kan? Hehe~"

"Tidak, namaku bukan Dazai Osamu sekarang"

"Lalu siapa?"

"Oda Sakunosuke"

[Name] menjitak Dazai lalu mendengus.

"Bercandamu jelek Dazai!"

Dazai mengerucutkan bibirnya kesal, bagaimana tidak kesal? Ini sudah nyaris 2 minggu sejak kejadian di gang sempit itu dan setiap hari sejak hari itu [Name] sibuk merenggek padanya karna ingin Dazai membantunya mempertemukan [Name] dengan Chuuya lagi.

Perlu di garis bawahi, [Name] memiliki crush seorang anggota Port Mafia.

Tepatnya eksekutif mafia.

Gila bukan? Iya dan [Name] bangga akan hal itu.

Dazai memegang kedua pundak [Name] sembari menatap gadis itu lekat-lekat dengan tatapan serius.

"[Name] dia Mafia"

"Lalu?"

"Dia berbahaya"

"Lalu kenapa? Kau juga sering membuatku dalam bahaya"

"DIA ANGGOTA PORT MAFIA BODOH"

"Ya terus kenapa? Kan kau juga Mafia"

"Mantan!"

"Iya mantan, sama saja"

Dazai menghela nafas berat, sahabatnya ini kalau sudah ingin sesuatu dari Dazai maka dia akan ngotot bagaimananpun caranya agar Dazai memenuhinya.

"[Name] dia berbahaya untukmu, bahkan Ranpo-san sudah memperingatimu"

Gadis itu mendengus menepis tangan Dazai, untuk kali ini dia tidak ingin menuruti perkataan Ranpo.

"Kau tidak tahu Dazai bagaimana rasanya orang jatuh cinta, semua akan di korbankan untuk itu"

Dazai memutar bola matanya malas, mulai lagi.

"Tahu apa kau soal itu, ini pertama kalinya bagimu kan?"

"Diam!"Ucap [Name] sambil menempelkan jari telunjuknya pada bibir Dazai lalu kembali berbalik dengan gaya dramatisnya.

"Aku Nakamura [Name] akan berjuang keras untuk mendapatkan soulmateku..."

"..."

"Dia—"

"..."

"Sial aku lupa! Siapa namanya?!"

"Nakahara Chuuya"Jawab Dazai menghela nafas, gadis itu menunjukkan cengiran khasnya.

"Ah itu! Sebentar, biar ku tulis namanya di buku catatanku"Putus gadis itu seraya mengeluarkan buku catatannya untuk menulis nama Chuuya.

"Na-ka-ha-ra Cuya? Begini?"

"Kau melupakan huruf Hnya"

"Chuya?"

"Bukan! Unya 2!"

[Name] mangut-mangut tanda mengerti lalu kembali membenarkan tulisannya, selama beberapa saat gadis itu memandangi buku catatannya dengan kening berkerut-kerut.

"Kenapa lagi?"

"Namanya aneh"

"Iya dia memang aneh"

Dear, Chuuya || BSDWhere stories live. Discover now