Bagian 21

1.2K 165 82
                                    

Manik matanya mengedarkan pandangan keseluruh penjuru ruangan. Irene memang tahu jika mantan kekasihnya itu memiliki sebuah apartement mewah miliknya pribadi, tapi baru kali pertama ini Taehyung menunjukkan bahkan membawanya kemari.

Sejak datang hingga waktu berjalan lebih dari lima belas menit, Taehyung hanya duduk diam sibuk dengan pikirannya sendiri. Hal itu memuat Irene jadi merasa canggung dan tak enak hati sendiri. Merasa terjebak dan tak mampu melakukan apapun di situasi kikuk itu.

Irene tetaplah Irene, wanita dengan segala macam rasa khawatir terhadap orang lain. sejujurnya ingin rasanya wanita itu segera menyuarakan kalimat tanya penuh protes. Tapi semua itu hanya mampu kembali tertelan dalam angan, Irene takut semakin menganggu Taehyung dan membuat pria itu semakin kesulitan karenanya. Maka jalan satu-satunya adalah tetap diam dan menunggu, walaupun entah harus sampai kapan.

" untuk sementara tinggalah disini hingga aku menemukan solusi terbaik untuk permasalahan ini " Irene mendongakkan kepalanya yang sejak tadi menunduk sibuk memperhatikan rematan tangannya, kala mendengar suara Taehyung yang akhirnya memecah keheningan.

" dan jangan lagi datang ke cafe itu, berhentilah bekerja di sana " titah Taehyung lagi

Irene mengernyit tak suka dengan cara Taehyung yang dengan seenaknya memutuskan apa yang harus ia lakukan " tunggu, sebelumnya biarkan aku bertanya apa yang sedang kau lakukan saat ini ? kau tak bisa seenaknya menentukan apa yang boleh dan tidak boleh aku lakukan. Ini hidup ku "

" bisakah kau tidak banyak bicara ? hanya turuti apa yang aku katakan "

Nyatanya Taehyung tetaplah Taehyung yang selama ini Irene kenal. Pria dengan keegoisan tinggi yang hanya peduli terhadap dirinya sendiri. Wanita hamil yang sensitif ini jadi terpancing emosi.

" siapa kau berhak mengatur ku ? " tanya Irene dengan sarkas

" kau sedang mengandung anak ku jika kau lupa "

Irene terkekeh mendengar jawaban Taehyung " jangan bersikap seolah-olah peduli, lagi pula ini anak ku "

Memejamkan matanya, Taehyung memijit pelipisnya yang kembali bedenyut " jangan pancing emosi ku Rene "

" kurasa pembicaraan kita selesai sampai disini, aku permisi " ujar Irene seraya bangkit dari duduknya hendak pergi meninggalkan bangunan mewah itu.

" bisakah kau hanya diam dan menuruti ucapakan ku Rene. Semua teman-teman ku kini tahu jika kau tengah mengandung anak ku, jangan semakin mempersulit ku dengan bersikap layaknya anak kecil ! "

Oke, Irene makin terluka mendengar kalimat yang Taehyung ucapkan dengan suara yang satu oktaf lebih tinggi. Membalikkan tubuhnya, Irene menatap Taehyung dengan sorot mata amat terluka

" lalu apa sekarang ini juga merupakan kesalahan ku ?! aku tak pernah meminta mu untuk repot-repot bertanggung jawab atas kehamilan ku, jadi jangan datang dan mengusik kehidupan ku lagi. Aku hanya ingin hidup tenang Tae !! "

Taehyung terpaku ditempat. Baru kali pertama ia melihat Irene berteriak penuh emosi seperti ini. Hatinya lagi-lagi diremat oleh tangan tak kasat mata, melihat wanita dihadapannya itu juga tak kalah kacau seperti dirinya. Deru napas yang naik-turun menahan gejolak emosi dengan sorot mata memerah tajam siap membunuh, namun Taehyung bisa melihat dengan jelas jejak air mata di sana.

" sebaiknya kau tenangkan dirimu. Besok aku akan kembali kesini, aku pergi " ucap Taehyung seraya berjalan hendak keluar dari apartementnya.

Belum selesai menutup pintu apartement itu dengan rapat, Taehyung mendengar suara rintihan lirih dari belah bibir wanita hamil itu. Buru-buru ia kembali membuka pintu itu dengan lebar, dan alangkah terkejutnya ia saat melihat tubuh mungil itu luruh kebawah dengan berpegangan erat pada pinggiran sofa.

Way Of LoveWhere stories live. Discover now