Part 36

19.1K 2.3K 699
                                    

Jaemin menunduk dan melihat Jeno yang sedari menatapnya, padahal lelaki tampan itu harus menyelesaikan catatannya. "Jeno, kau harus menyelesaikan catatanmu. Kenapa dari tadi malah menatapku?" 


Mantan anak bungsu keluarga Jung itu tersenyum hingga matanya hanya terlihat segaris saja, lalu membalas. "Kau cantik Na, aku tidak bosan menatapmu." 


Lelaki manis itu mendengus pelan, namun pipinya memerah karena ucapan Jeno. "Ih Jeno~" Rengeknya lalu ia memukul pelan bahu Jeno. "Jangan seperti itu, aku malu." Keluhnya pelan.

Jeno tertawa kecil lalu mencubit pipi Jaemin dengan gemas. "Kau menggemaskan sekali sih." 


"Ih sudah No, kau selesaikan dulu catatannya." Paksa Jaemin, karena sudah hampir satu jam namun Jeno belum juga selesai. 

Karena takut kekasihnya itu marah dan merajuk Jeno pun melanjutkan menulis dan melengkapi catatannya. "Jika sudah selesai aku minta cium boleh?" Tanya Jeno tanpa tau malu, ia bertanya tanpa menatap ke arah Jaemin. 


Jaemin membulatkan bibir dan mulutnya. "A-apa? Cium?" Jeno menganggukkan kepalanya. "Tidak." Tolak Jaemin. 


Dengan secepat kilat Jeno menoleh ke arah kekasihnya dan memasang wajah aneh. "Kenapa? Kenapa tidak Na?"

"Ya karena aku tidak mau." 

"Tapi aku mau Na." 

"Tidak Jeno!"


Mencebikkan bibirnya, Jeno pun melanjutkan menyelesaikan catatannya dengan wajah yang tertekuk kesal. Sementara Jaemin membiarkannya saja, ia meraih ponselnya dan bertukar pesan dengan Haechan yang kini sedang berkencan dengan Mark.


Tak lama Jaemin kembali melirik Jeno yang masih sibuk menyelesaikan catatannya dengan bibir yang mencebik kesal. Ia terkekeh pelan, "Jeno-ya."

Tidak ada jawaban berarti dari kekasihnya itu. "Jeno, kau mendengarku?" 

"Hm?" Sahut Jeno singkat.


Terkekeh pelan Jaemin pun memberingsut mendekati Jeno dan langsung saja memeluk kekasihnya itu. "Kau merajuk?" Tanya Jaemin dengan kekehan yang masih bisa terdengar. 


Jeno mengalihkan pandangannya. "Tidak."


Melihat itu Jaemin terkekeh kecil lalu memberikan ciuman ringan pada pipi dan ujung bibir Jeno. "Tidak usah merajuk Jeno, ingat kau akan memiliki adik." Ledeknya. 


Lelaki Jung itu pun mendengus lalu membalas. "Iya iya, beri aku ciuman satu lagi disini." Jeno menunjuk bibirnya. 


"Huft." Dengus Jaemin pelan sebelum memberikan ciuman singkat pada bibir lelaki tampan itu. "Sudah Jen, selesaikan cetatanmu setelah itu makan ya, aku lapar." 

"Baiklah, tinggal sedikit lagi." 


Jeno pun melanjutkan tulisannya yang sebentar lagi akan selesai dan Jaemin pun hanya memperhatikan lelakinya itu dengan senyum tipis. Ya ternyata menjadi kekasih Jung Jeno tidak buruk juga walau terkadang Jaemin suka di buat salah tingkah oleh kelakuan Jeno. 


Ya seperti ketika Jeno memanggilnya dengan sayang, atau memberikan perhatian lebih dan berkata lembut padanya, itu hal yang membuat Jaemin terasa sangat special.

Ponsel Jaemin yang berada di atas meja berbunyi, seseorang menelponnya. Saat melihat nama sang ayah yang tertera di layar ponselnya tanpa menunggu lama Jaemin pun mengangkatnya. 


"Ya Appa, ada apa? Nana sedang di rumah Mommy Tae." Sapa Jaemin terlebih dahulu. 


Jeno memperhatikan raut wajah Jaemin yang seketika berubah ketika mendengar ucapan sang ayah dari telepon, wajah lelaki manis itu menjadi sangat terkejut dan khawatir. 


The Love of Mine (Jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang