[14] CANGGUNG

10.5K 1.5K 77
                                    

Jangan lupa untuk vote dan coment!

Gina, Dokter yang memeriksa keadaan Lea pun keluar dari dalam UKS menghampiri Leo yang berdiri di dekat Esha dan Husein

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gina, Dokter yang memeriksa keadaan Lea pun keluar dari dalam UKS menghampiri Leo yang berdiri di dekat Esha dan Husein.

"Kondisi tubuh Lea sedikit lemah. Ditambah lagi Lea dibuat kaget saat sesuatu membentur kepalanya. Saya sudah menyarankan gadis itu untuk istirahat dirumah saja, tapi beliau menolaknya dan lebih memilih istirahat di UKS hingga jam istirahat," jelas Gina.

"Sudah diberi obat?" tanya Leo.

Gina menganggukkan kepalanya. "Saya sudah menyuruhnya meminum obat pereda sakit kepala. Pelipisnya terluka dan mengeluarkan darah, tapi saya sudah mengobatinya."

Terdengar suara bel berbunyi nyaring menandakan bahwa jam pelajaran akan segera dimulai.

"Leo, cepet masuk ke kelas. Udah bel masuk loh," ucap Esha.

Leo mengedikkan bahu tidak acuh lalu masuk ke dalam UKS. Hal itu pun membuat Esha kesal karena merasa diabaikan oleh Leo.

"Anak durhaka," gerutu Esha lalu mengikuti langkah kaki Leo dari belakang.

"Permisi Pak Husein, saya harus kembali ke rumah sakit sekarang," ucap Gina seraya menundukkan kepalanya dihadapan Husein.

"Silahkan," ucap Husein datar lalu ikut menyusul Esha masuk ke dalam UKS.

Leo menatap ke arah Lea yang kini terbaring diatas brankar. Matanya tertutup rapat menandakan jika Lea tengah tertidur. Tangan Leo mengambil selimut lalu menyelimuti tubuh Lea dengan hati-hati agar gadis itu tidak terbangun dari tidurnya.

"Leo, sebaiknya kamu masuk ke kelas sekarang."

"Le—" Baru saja Leo hendak membalas perkataan Husein, Esha terlebih dahulu memotongnya.

"Biar Mama yang jaga Lea," ucap Esha bersemangat seakan tahu apa yang dikhawatirkan oleh Leo.

Leo menghela nafas kasar lalu menganggukkan kepalanya. Jika Husein telah angkat bicara, Leo tidak dapat membantah perkataan Husein.

Setelah kepergian Leo, Esha menarik salah satu kursi lalu duduk di kursi tersebut. Husein pun melakukan hal yang sama dengan duduk di samping Esha.

Mata Esha terus memandangi wajah Lea. Seperti tidak asing dan tampak begitu familiar di ingatannya.

"Pa, ngeliat gadis ini kok aku kayak kenal ya," ucap Esha seraya mengalihkan pandangannya ke arah Husein.

"Dia Lea, anak dari Arka sama Vira."

Esha membelalakkan matanya. "Serius?!"

"Iya. Kebetulan, Rama yang merupakan anak pertama mereka kerja di rumah sakit kita."

"Kok Mama nggak tau apa-apa sih?"

"Mama selalu diem dirumah, nggak pernah ikut Papa ke rumah sakit."

ANTALEO [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang