[36] KEDATANGAN LALA

3.4K 553 29
                                    

Jangan lupa untuk vote dan coment!

Lea mengernyitkan dahinya ketika mendengar bisikan-bisikan para siswi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lea mengernyitkan dahinya ketika mendengar bisikan-bisikan para siswi. Mereka bukan sedang membicarakan Lea, tetapi murid baru yang sedari tadi terus menempel pada Leo.

Lea yang baru saja datang ke sekolah diantar oleh Fathur pun langsung berjalan menuju kelasnya. Hari ini Leo tidak menjemputnya ke rumah. Entah karena alasan apa, Lea tidak tahu.

Sesampainya di kelas, Lea duduk di kursinya. Melihat kedatangan Lea, Stella yang sedang mengobrol dengan siswa lain pun segera menghampiri Lea.

"Lea, lo udah tau belum?" tanya Stella tiba-tiba.

Lea menggelengkan kepalanya. "Tau apa?"

Stella berdecak, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya. "Saran gue, lo lebih baik putus sama Leo. Dia nggak baik buat lo."

Diantara Stella maupun Zia, hanya Stella yang selalu bersikeras untuk menyuruhnya putus dari Leo. Lea sendiri tidak mengerti, apa salahnya menjadi kekasih Leo? Dia laki-laki yang baik walaupun cuek. Bahkan Leo selalu memperlakukannya layaknya seperti seorang ratu.

"Maaf, Stella. Lea udah cinta sama Leo," ucap Lea bersungguh-sungguh. "Leo cowok baik, kok, walaupun tampangnya nyeremin."

Stella menghela nafas, lalu memilih pergi dari hadapan Lea. Zia yang sedari tadi hanya menonton pun tampaknya tidak ingin berkomentar.

Raskal baru saja masuk ke dalam kelas. Laki-laki itu bernafas lega, untung saja dia tidak telat masuk dikarenakan tadi ban motornya sempat bocor di jalan.

Raskal duduk di kursinya. Memejamkan matanya lantaran lelah harus mendorong motor sport-nya sejauh satu kilometer untuk mencari bengkel terdekat.

"Raskal."

Raskal membuka matanya. Laki-laki itu mengernyitkan dahinya ketika Dodi menyodorkan sebotol air mineral padanya.

"Bu–buat lo," ucap Dodi. Tadi dia sempat pergi ke kantin untuk membeli minum. Sesampainya di kelas, Dodi melihat raut wajah lelah Raskal. Tanpa pikir panjang, Dodi menyerahkan air mineral yang dibelinya pada Raskal. Hitung-hitung sebagai tanda terima kasih karena waktu itu Raskal telah menolongnya dari bully-an Zico.

Raskal menerima air botol itu, lalu meminumnya hingga tersisa sedikit. Tidak dipungkiri bahwa Raskal benar-benar haus.

"Thanks," ucap Raskal diangguki Dodi.

***

Gisella Stephanie Putri. Gadis yang sering dipanggil Lala itu merupakan sahabat Leo sedari kecil. Memiliki wajah cantik khas Eropa karena ayahnya asli orang Belanda, sedangkan ibunya asli orang Jakarta. Selain wajahnya yang cantik, Lala memiliki postur tubuh yang ideal membuat para gadis merasa iri. Lala juga termasuk gadis pintar, selalu mendapatkan peringkat satu di sekolah sebelumnya.

ANTALEO [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang