[37] MENYESAKKAN

3.7K 554 31
                                    

Jangan lupa untuk vote dan coment!

"Leo," teriak Lea memanggil nama Leo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Leo," teriak Lea memanggil nama Leo. Kekasihnya itu saat ini sedang berjalan di koridor sekolah bersama Lala.

"Kenapa lari-lari, hm?" tanya Leo lembut ketika Lea sudah berada di hadapannya. Tangan Leo mengusap keringat di pelipis Lea.

"Kamu bisa nggak anter aku pulang?" tanya Lea. "Bang Fathur nggak bisa jemput aku, dia lagi praktikum di kampusnya. Kalo Bang Rama, dia ada jadwal operasi sampai sore."

Leo menggigit bibirnya. Sejujurnya dia sudah berjanji pada Lala untuk mengantarkan gadis itu pulang. Dia merasa tidak enak bila membatalkan janjinya. Namun, Leo juga tidak enak jika menolak permintaan Lea. Kini Leo benar-benar berada di pilihan yang sulit.

"Gue udah janji mau anter Lala pulang ke rumahnya," ucap Leo mencoba memberi pengertian pada kekasihnya. "Gini aja, gue suruh Aldo atau David buat antar lo pulang, ya."

Sesak.

Sungguh sangat menyesakkan.

Jadi, Leo lebih memilih mengantar Lala daripada dirinya?

Lea tersenyum kecut. "Oh gitu, ya."

"Bentar, gue telepon Aldo dulu," ucap Leo yang langsung menelpon Aldo.

"Halo, Bos? Ada apa nih telepon?"

"Lo udah pulang?"

"Belum, Bos. Gue masih di ruang guru. Biasalah, denger Butet ceramah dulu. Kenapa?"

(Butet = Bu Teti)

"Nanti tunggu di gerbang, anter Lea pulang. Jangan lama."

Leo langsung mematikan sambungan teleponnya. Kemudian Leo memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya.

"Lo tunggu aja di gerbang, nanti Aldo yang bakalan anter lo pulang," ucap Leo seraya mengelus rambut panjang Lea.

Tangan Lala menarik tangan Leo. "Ayo pulang sekarang, dari tadi Mommy teleponin aku terus suruh cepet-cepet pulang."

Kedua manusia itu pun pergi meninggalkan Lea seorang diri di koridor sekolah yang sudah mulai sepi.

Lea menghela nafas, mencoba bersabar. Pilihan Leo benar, janji harus di tepati. Jadi dia tidak boleh egois.

Dengan langkah lesu, Lea berjalan menuju gerbang sekolah. Siapa tahu Aldo telah menunggunya di sana. Namun sesampainya di gerbang sekolah, Lea tidak melihat kehadiran Aldo. Jadi Lea memutuskan untuk menunggu Aldo sambil memainkan ponselnya.

Tiba-tiba sebuah motor sport berhenti di hadapan Lea. Awalnya Lea mengira orang itu adalah Aldo, namun ternyata dugaannya salah.

"Kenapa belum pulang?" tanya Raskal setelah menaikkan kaca helm full face-nya.

ANTALEO [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang