[47] BERUSAHA MEMPERBAIKI

4K 456 66
                                    

Jangan lupa untuk vote dan coment!

"Makasih, Pak," ucap Lea setelah membayar ojek yang mengantarkannya ke sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makasih, Pak," ucap Lea setelah membayar ojek yang mengantarkannya ke sekolah.

"Sama-sama, Neng," balas tukang ojek tersebut, kemudian pergi meninggalkan area sekolah.

Lea mulai melangkahkan kakinya memasuki sekolah. Seperti biasa, semua siswa-siswi yang melihat kehadirannya mulai berbisik-bisik membicarakan Lea.

Sejujurnya Lea benar-benar risi. Tapi apa boleh buat, mereka terus mencaci makinya tanpa tahu kebenarannya seperti apa. Hal tersebut membuat Lea semakin ingin cepat-cepat lulus sekolah.

"Lea!" panggil Leo yang melihat gadis itu berjalan sendirian di koridor kelas.

Lea tidak menoleh sedikitpun. Dia malah semakin mempercepat langkah kakinya untuk menghindari Leo.

Belakangan ini, Leo seringkali berusaha untuk berbicara dengan Lea. Tapi setiap Leo hendak mendekati Lea, gadis itu malah pergi dan menghindarinya membuat Leo sedikit frustasi.

Leo menghela nafas dan memilih untuk membiarkan Lea lolos kali ini. Dia sadar, kesalahan yang telah dia perbuat pada Lea benar-benar sulit untuk dimaafkan. Jadi, wajar saja jika Lea menghindarinya karena dia telah menyakiti hati gadis itu.

Tapi Leo tidak akan menyerah, dia akan berusaha mendapatkan maaf Lea dan mulai memperbaiki semuanya.

Lea bernafas lega ketika Leo tidak mengejarnya lagi. Kini dia telah sampai di ruangan ujian. Buru-buru Lea duduk di kursinya, kemudian mengeluarkan buku dari dalam tasnya. Masih ada waktu sepuluh menit untuk Lea kembali membaca materi sebelum ujian dimulai.

"Lo habis dari mana?" tanya Aldo ketika Leo baru memasuki ruangan.

"Toilet," jawab Leo seadanya. Laki-laki itu duduk di kursinya dan mulai memainkan ponselnya.

"Dia ngehindarin lo lagi?" tanya David penasaran.

Leo mengangguk, "Tadi gue ketemu dia di koridor, tapi dia kabur setelah gue panggil."

"Kalo gue jadi Lea, gue juga bakalan kabur sih," ucap Bobby dengan polosnya dibalas tatapan tajam oleh Leo.

"Terus, apa rencana lo kali ini, Bos?" tanya Aldo.

"Nanti dibahas di markas," jawab Leo dibalas anggukan kepala oleh teman-temannya.

Fyi, setelah Leo mengetahui fakta bahwa Lea tidak bersalah, hubungan antara Lala dan Leo mulai merenggang. Lebih tepatnya Leo yang memutuskan hubungan pertemanannya dengan gadis itu lantaran Lala tidak jujur padanya. Ditambah lagi, Leo baru menyadari bahwa selama ini Lala menyukainya. Tentu saja Leo tidak bisa membalas perasaan Lala karena yang ada dihatinya hanya Lea seorang.

Pengawas memasuki ruangan. Buru-buru teman-teman Leo duduk di kursi mereka masing-masing. Tak lama kemudian, ujian dihari kedua pun dimulai.

***

Ujian dihari kedua ini berjalan dengan lancar. Lea mengerjakan soal-soal dengan mudah tanpa terkendala apapun. Semua ini berkat kerja kerasnya yang belajar dengan rajin.

Sebelum pulang sekolah, Lea memutuskan untuk pergi ke perpustakaan sebentar. Ada beberapa buku pelajaran yang harus dia kembalikan. Berhubung stok bacaan novelnya mulai habis, gadis itu juga berniat untuk meminjam salah satu novel yang ada di perpustakaan.

Seharusnya Lea datang ke perpustakaan bersama Zia. Namum sayangnya Zia sedang berada di ruangan latihan dance karena dia harus memberikan arahan dan beberapa konsep pada adik kelasnya untuk persiapan demo eskul nanti.

David yang hendak pergi menuju kantin mendadak berhenti ketika tidak sengaja melihat Lea yang masuk ke dalam perpustakaan. Buru-buru David berlari menuju kantin, menyusul teman-temannya yang ada di sana dan memberikan informasi yang sangat penting ini pada Leo.

"Bos," panggil David pada Leo. Laki-laki itu tampak terengah-engah karena berlari di sepanjang jalan menuju kantin. "Tadi gue liat Lea masuk perpustakaan. Ini kesempatan lo buat minta maaf sama dia."

"Sendiri?" tanya Leo. Jika gadis itu sedang berdua dengan Zia, akan sulit bagi Leo untuk meminta maaf pada Lea. Bisa dibilang, Zia sangat protektif terhadap Lea. Dia tidak membiarkan siapapun berdekatan dengan Lea tanpa seizinnya.

David mengangguk, "Iya, Bos. Tadi gue liat dia masuk ke perpustakaan sendirian."

Tanpa sepatah kata, Leo bangkit dari duduknya dan langsung pergi menuju perpustakaan. Teman-temannya memilih untuk tetap diam di kantin dan tidak ingin mencampuri urusan percintaan bos mereka.

Sesampainya di perpustakaan, Leo melihat Lea yang terlihat sibuk mengembalikan beberapa buku paket ke tempat asalnya. Suasana perpustakaan kali ini cukup sepi daripada biasanya, hanya ada seorang guru sebagai penjaga perpustakaan sedang bermain ponsel.

Perlahan Leo mulai berjalan mendekati Lea. Gadis itu masih sibuk dengan kegiatannya, tanpa menyadari kehadiran Leo yang ada dibelakangnya.

"Lea," panggil Leo.

Mendengar suara berat Leo membuat Lea terkejut. Gadis itu membalikkan badannya, kemudian membelalakkan matanya ketika menyadari bahwa posisi mereka saat ini begitu dekat.

Saat Lea hendak kabur, Leo segera menahan pergelangan tangannya.

"Lepas," ucap Lea sambil berusaha menyingkirkan tangan Leo dari pergelangan tangannya.

"Kita perlu bicara."

Lea menggelengkan kepalanya, "Nggak ada yang perlu kita bicarakan."

Sekuat apapun Lea meminta dilepaskan, Leo tidak akan melepaskannya kali ini. Dia harus memperbaiki semuanya sebelum terlambat.

"Gue mohon, gue mau bicara sebentar aja sama lo. Gue tau gue salah, udah nuduh lo yang enggak-enggak waktu itu, bahkan sampai bikin lo sakit hati dan jadi bahan omongan orang-orang. Gue akui waktu itu gue lagi dalam keadaan emosi yang nggak terkontrol." Leo beralih menggenggam telapak tangan Lea dengan erat. "Gue bener-bener tulus minta maaf sama lo. Gue pengen perbaiki semuanya karena gue masih cinta sama lo. Kita mulai dari awal lagi, ya? Gue bakalan berusaha jadi cowok yang lebih baik lagi ke depannya."

Lea terdiam mendengar perkataan yang dilontarkan oleh Leo. Dia bingung ingin menjawab apa. Disatu sisi dia masih mencintai Leo, tapi di sisi lain dia benar-benar kecewa dengan laki-laki itu.

BUGH

Lamunan Lea buyar ketika dengan tiba-tiba Zia datang, lalu memukul Leo tepat dibagian wajahnya sehingga laki-laki itu tersungkur di lantai.

"Sialan lo, jangan macem-macem sama sahabat gue! Sekali lagi gue liat lo ganggu Lea, gue nggak akan segan-segan patahin tangan lo," ucap Zia kemudian menarik tangan Lea meninggalkan perpustakaan.

Penjaga perpustakaan datang menghampiri Leo, lalu membantu pemuda itu berdiri. "Ada apa ini Leo? Kenapa kamu bisa begini?"

Leo menyeka sudut bibirnya yang mengeluarkan darah. Pukulan Zia cukup kuat sehingga Leo merasakan sakit di bagian rahangnya.

"Nggak ada apa-apa, Pak," balas Leo singkat dan langsung pergi keluar perpustakaan menuju kantin.

"Ck, dasar anak muda jaman sekarang. Ditanya baik-baik, malah langsung pergi gitu aja."

TBC

cung, siapa yang udah vote part ini?☝🏻

NEXT?

ANTALEO [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang