20.🍁

94 32 1
                                    

"Yeeee kampret lo, Jep. Gue udah cape masak, malah delivery diem-diem. Tau gitu kan gue ga bakal nih, masak mi instan." Meletakkan mangkuk besar ke atas meja, Sangyeon menggerutu. Sebab Jaehyun telah memesan makanan online tanpa sepengetahuannya.

"Halah, yang masak juga Jeno," sahut Sunwoo, memasukkan sumpit berisi mi ke dalam mulutnya. Sangyeon yang sedang memegang pizza di tangannya melirik.

Ingin saja melemparkan makanan itu tepat ke wajah Sunwoo, tapi urung karena merasa sayang. Dia lapar.

Jeno tak hentinya tertawa sejak tadi, melihat interaksi keduanya yang sama sekali tak pernah akur. Ibaratkan Tom and Jerry di dunia nyata.

"Lagi makan tetep aja ribut, jangan sampe gue jait mulut lo berdua," ancam Jaehyun merasa tak nyaman dengan acara makannya.

"Iya nih kalian, berantem terus. Itu tandanya sayang," sahut Jeno ikut bersuara.

"Ogah gue sayang sama Dugong bentukan kek dia," tunjuk Sangyeon ke arah Sunwoo.

"Gue juga ogah tuh,"

"Serius gue jait, nih!" Jaehyun mulai kesal, ingin segera beranjak untuk menutup kedua mulut temannya itu.

Akhirnya karena takut, Sangyeon dan juga Sunwoo terdiam. Mereka saling melirik tajam, tapi setelahnya tak peduli karena asik dengan makanannya masing-masing. Karena lapar, mereka semua menikmati junk food dengan lahap berserta mi instan yang tadi sempat mereka buat.

"Oh iya Sunwoo, kamu emangnya gak dicariin, sama papa mama kamu?" Mengambil paha ayam, Jeno bertanya karena jujur dia sangat penasaran dengan anak bernama Sunwoo ini. Padahal kalian sangat kenal dengan Jeno, bukan? Dia adalah anak introvert yang tak terlalu peduli dengan urusan orang lain. Tapi sepertinya sifat introvert nya itu sedikit menghilang sekarang.

"Mama gue udah meninggal.." berhenti sejenak menelan kunyahan-nya.

"...papa gue mungkin lagi nyari gue sekarang. Dengan mengirimkan pasukan-pasukannya itu. Makannya gue gak mau keluar. Karena kemungkinan besar gue bakal ketemu sama mereka. Gue gak mau," sambungnya menggeleng di kalimat terakhir.

"So, sampai kapan lo mau kayak gini terus?" Sangyeon menoleh ke arah Sunwoo.

Sunwoo menggeleng. "Gue gak tau. Tapi gue janji gak bakal ngerepotin kalian kok. Gue bakal pergi. Seenggaknya, gue mau istirahat sejenak dari penjara itu."

Entah kenapa suasana tiba-tiba berubah menjadi serius. Walau Sunwoo berucap dengan senyuman, ada rasa sedih, juga iba saat anak itu bercerita. Semuanya diam tak bersuara lagi ketika anak itu menyelesaikan ucapannya tadi.

"Kita gak papa kok, lo bisa tinggal di sini semau lo. Jangan pernah sungkan. Lagian lo juga rajin, itung-itung ada yang beresin rumah," tak ingin berlarut dalam keheningan, Jaehyun melontarkan kata yang membuat Sunwoo tersenyum akhirnya.

"Aku juga bakal sering ke sini, nanti," sahut Jeno tersenyum ke arah Sunwoo.

"Gue yang bakal ngenes," ucap Sangyeon menghela pasrah. Dia bercanda saja kok, jangan terlalu serius. Akhirnya mereka berempat tertawa mendengar pernyataan Sangyeon tadi. Mereka juga tahu kalau Sangyeon tidak benar-benar serius dengan ucapannya.

Ah iya, Sunwoo ini adalah anak semata wayang dari keluarga Rajendra. Bintang Sunwoo Rajendra, itulah nama lelaki bermata bulat yang kabur dari rumah ini.

Ibunya meninggal beberapa tahun lalu akibat penyakit yang diderita. Saat itu Sunwoo benar-benar frustasi. Dia hampir gila hanya karena kehilangan seorang ibu–hanya? Ahh bagaimana bisa dikatakan hanya?

Ibunya adalah orang yang paling berharga bagi Sunwoo. Ibunyalah yang paling bisa mengerti tanpa terkecuali. Lihat sekarang, ayahnya itu sibuk mengatur hidupnya. Menyuruh Sunwoo untuk selalu menjaga image di manapun, dan kapanpun dia berada. Siapa yang tidak lelah? Sunwoo lelah. Maka dari itu dia ingin istirahat sejenak, manusiawi jika kita merasa lelah dengan hidup yang dijalani ini. Tapi jangan pernah mengeluh, tuhan benci itu.

REVENGE : Maple Leaf Sheets || Ljn  [✓]Where stories live. Discover now