6. Romancing Mr Harrisson

1.1K 57 12
                                    

Teruntuk para pembaca buat yg suka karya2ku khususnya The Harrisson Couple Series, go follow @Lieber_Aimer to get some informations about such interesting stories of my account.

Harap menekan tombol bintang dan memberi dukungan sebagai feedback terhadap penulis. Please be more empathetic since you read it for free. Thanks :)

🔞 Warning!

This story is not intended for minors, you'd better know the place.

🌻✨🌻✨🌻

Hari menjelang pagi, ia bisa melihat jam dinding menunjukkan pukul 7 A. M waktu Swiss. Masih bergumul di balik selimutnya, David yang terjaga sejak beberapa menit yang lalu sibuk memandangi wajah cantik istrinya yang terlelap.

Sambil menopang kepalanya di atas bantalan itu, David sesekali mengelus pipi mulus istrinya lalu merunduk untuk mencium keningnya dengan lembut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sambil menopang kepalanya di atas bantalan itu, David sesekali mengelus pipi mulus istrinya lalu merunduk untuk mencium keningnya dengan lembut. Fiona tampak gusar setiap kali kecupan-kecupan selamat pagi yang menggelora itu menyecap kulit wajahnya dari mulai kening, pipi hingga turun ke bibir.

Kelopak matanya bergerak-gerak tidak nyaman, bulu matanya yang lentik menjadi fokus utama David setiap kali gadisnya berusaha untuk mengerjap. Iris almond-nya yang cemerlang tampak lucu tatkala menatap sayu ke arahnya.

Setelah puas bercumbu rayu, Fiona bersandar nyaman dalam dekapan hangat suaminya. David memeluknya dengan sayang, mendengarkan setiap celotehan wanitanya attentive.

"Dav, kau benar-benar serius ? Kau begitu sering memata-mataiku ketika aku sedang menempuh pendidikanku di ESMOD?"

Ini pertama kalinya David berterus terang tentang rahasia kecilnya itu, "Aku selalu melakukan itu. Aku ingin tahu bagaimana kabarmu. Apakah kau sudah memiliki kekasih baru, atau mungkin calon suami yang siap menikahimu."

Fiona tergelitik, "Kenapa kau begitu peduli apakah aku punya kekasih baru, atau telah bertunangan dengan pria lain?"

David menjawab apa adanya, "Karena aku tidak pernah bisa melupakan-mu, mantan terindahku, Fiona Odellia."

Fiona menatap ke arahnya, "Really? Then why didn't you come to see me in person?"

"Entahlah. Waktu itu aku tidak begitu yakin untuk menemui-mu. Karena aku tahu, kau sangat membenciku akibat kesalah-pahaman di masa lalu."

Fiona merajuk, "You never tried to explain anything to me."

David membantahnya, "No I didn't! I was just waiting for the right time to set things straight between us for eight years, my sweetheart"

𝑫𝒂𝒇𝒊𝒐𝒏 (𝑻𝒉𝒆 𝑯𝒂𝒓𝒓𝒊𝒔𝒔𝒐𝒏'𝒔 𝑺𝒆𝒓𝒊𝒆𝒔) Tersedia Versi NovelWhere stories live. Discover now