Nineteen - Time To Say Goodbye

22.1K 3.9K 527
                                    

JAEHYUN terdiam, menatap kosong langit-langit kamar dengan pikiran yang berada di tempat lain, tangannya memeluk erat tubuh Taeyong, menikmati hangat yang masih bisa meyakinkannya bahwa mereka mungkin berhak menjalani hubungan ini tanpa campur tangan takdir. Taeyong tertidur sejak dua jam yang lalu, rintik hujan sudah berhenti membasahi bumi, membuat pikiran Jaehyun menjadi tidak tenang.

Menghela napas gusar, Jaehyun melepaskan pelukan pada tubuh Taeyong secara perlahan dan meraih ponsel di atas nakas, menghubungi Johnny untuk membicarakan sesuatu. Jaehyun tahu jika sepupunya itu tidak mungkin membantu, tapi setidaknya ia memerlukan informasi lebih banyak tentang Elder serta Queen Omega. Beberapa saat lalu Jaehyun juga menelepon Krystal; Kakak kandungnya, meminta bantuan agar ia bisa mempertahankan hubungan bersama Taeyong. Bukankah Jaehyun sudah mengatakan bahwa ia akan melakukan apapun demi memperjuangkan Taeyong?

Ketika panggilan terhubung, Jaehyun menempelkan ponsel di telinga, ia duduk di sisi kasur dengan mata yang menatap wajah damai Taeyong. Di dalam hati, ia masih menyalahkan takdir atas kejadian yang menimpa hubungan mereka, Jaehyun sudah jatuh terlalu dalam pada pesona Taeyong, ia tidak mau menyerah begitu saja.

"Ini pukul dua pagi! Kenapa kau menghubungiku?" nada suara Johnny terdengar begitu kesal di seberang sana, tidurnya terganggu karena panggilan dari Jaehyun, "kuharap ini sesuatu yang penting."

Jaehyun mengusap lembut helaian rambut Taeyong. "Bantu aku mencari informasi lebih banyak tentang Elder dan Queen Omega, apapun itu."

"Tidak lagi." Johnny mengerang dan menghembuskan napas kasar, "apa kau mencoba menentang takdir? Berusaha mempertahankan Lee Taeyong? Jaehyun, sudah kukatakan, setidaknya kau perlu berpikir rasional! Aku tidak inginㅡ"

"Aku hanya memintamu untuk mencari informasi sebanyak yang kau bisa." potong Jaehyun cepat, tidak ingin mendengar omong kosong Johnny lebih lama, "aku mohon, kau harus membantuku."

Selama beberapa saat Johnny terdiam, Jaehyun tidak pernah memohon seperti ini, bahkan suara lelaki bermarga Jung itu terdengar frustrasi. Sungguh, Johnny hanya tidak ingin sesuatu yang buruk menimpa sepupunya, menentang takdir tidak semudah yang Jaehyun bayangkan, apalagi lawannya adalah Elder.

"Baiklah, aku akan mencari lebih banyak informasi, tapi kuharap kau tidak memiliki harapan tinggi untuk ini. Jika memang tidak bisa mempertahankan Taeyong, kau harus melepaskannya." ujar Johnny pasrah, ia mendengus, "sampai bertemu besok di sekolah."

Setelah itu panggilan terputus, Jaehyun menatap sendu wajah Taeyong dan membungkukkan tubuh; memberikan kecupan lembut di pipi serta bibir si lelaki cantik.

"Melepaskan Taeyong?" Jaehyun bergumam sebelum menempelkan dahinya di pipi Taeyong secara perlahan, "aku tidak ingin melakukannya."

Sifat keras kepala Jaehyun mungkin akan membawanya menuju kematian, tapi mau bagaimana lagi? Jaehyun tidak bisa melepaskan Taeyong begitu saja, setidaknya mereka berdua saling mencintai satu sama lain. Tidakkah itu cukup untuk saat ini?

Telinga Jaehyun bergerak ketika mendengar suara langkah kaki di lorong apartemen, iris matanya berganti warna menjadi emas terang, Jaehyun menggeram marah. Ia bisa merasakan aura Kim Mingyu berada di sekitarnya, sial, bagaimana lelaki itu bisa menemukan apartemen Jaehyun?!

Tidak ada waktu untuk melarikan diri, tapi Jaehyun belum menyiapkan apapun sebagai pertahanan diri, ia tidak memiliki rencana!

Pintu apartemen Jaehyun di banting dengan sangat kencang hingga terlepas dari engselnya. Berhasil membuat Taeyong terperanjat di dalam tidur hingga ia terduduk di kasur, melemparkan tatapan bingung pada Jaehyun, Taeyong masih sangat mengantuk, namun hidungnya berhasil menghirup aroma feromon Mingyu, tubuhnya langsung bergerak untuk bersembunyi di belakang Jaehyun.

Queen Of Omega《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang