Make Or Break [The Boyz Drabble Collection]

E - End (ft. Bbangsun)

Younghoon x Sunwoo

.

As always, Dom!Bbang| Bot!Sunwoo

.

Disclamer : Perhatian sekali lagi, bagi saia seme/uke itu posisi mutlak, dan gak bisa di switch, so, please leave this page if u didn't like it.

.

Happy reading~~

.

Ego like toxic,

Sunwoo memacu langkahnya tanpa berpikir panjang. Pemuda manis itu seolah tak memberikan celah bagi waktu untuk menggulirkan jarum detik, sesaat setelah bunyi denting menggema dalam helevator, dan kedua belah pintu yang semula mengatup kini bergerak terbuka.

Sial, mengapa mutiara matanya luruh tanpa permisi?

Dia benci sekali menangis karena orang lain, namun, faktanya kini hatinya serasa diremas kuat, dan hal itu begitu perih terasa. Dia tak dapat menampik lagi, sebab matanya basah, dan menyisakan jejak lembab pada kedua potong pipinya yang dahulu tembam usai anak itu usap dengan kasar menggunakan punggung tangan.

Di belakangnya, ada Eric Sohn, sahabat sehidup sematinya mengekor. Lelaki berdarah campuran itu takkan pernah meloloskan seorang Kim Sunwoo, apalagi membiarkan pemuda manis itu pecah dalam amarahnya seorang diri.

"YAAK KIM SUNWOO DENGARKAN AKU! HEI HEI HEI.." Eric mencoba meraih pergelangan kurus pemuda itu, namun gagal sebab si pemilik malah mempercepat langkahnya demi mencapai tempat yang menjadi tujuannya.

"Sun-"

"Bisakah kau diam, brengsek?! Ini urusanku! Aku tak memintamu untuk ikut campur!" dan tepat setelah ucapannya selesai, Eric tak lagi mengeluarkan sepatah kata pun. Ia hanya diam, dan menyaksikan dengan seksama bagaimana jemari telunjuk Sunwoo bergerak diatas digit-digit angka merangkai suatu baris yang si manis itu hapal dengan telak.

Dan hal pertama yang sepasang sahabat itu dapati ketika memasuki serambi apartemen milik tunangan Sunwoo ialah dua pasang sepatu yang tergolek sembarang di lantai, juga suara tawa familiar yang menggema pada ruang tengah unit tersebut. Mendengar hal itu, hati Sunwoo kembali serasa dicubit keras. Dia tidak menyangka akan mendapati hal demikian, bahkan ketika dirinya telah menerima lamaran pernikahan dari pria yang kini tengah memagut penuh mesra lelaki manis yang duduk dipangkuannya.

"Hyung.." panggil Sunwoo parau.

Sepasang anak adam yang tengah saling memagut itu memutus kontak mereka sebab terdistraksi oleh panggilan Sunwoo. Salah satu dari keduanya menoleh, bersama dengan air muka penuh keterkejutan, dan sekon berikutnya, tubuh kurus pemuda manis dipangkuannya itu berpindah ke sofa. Sebab kini, Kim Younghoon melangkah menghampiri Sunwoo yang menatapnya penuh rasa kecewa.

"S-sun.. bagaimana kau.."

Satu tamparan keras telak menyambangi belahan pipinya hingga memerah panas. Tangis Sunwoo pecah membelah hening yang melanda ruangan tersebut.

"Keparat!" Pemuda manis itu berteriak memaki, dia menatap Younghoon dibalik lensa matanya yang memburai, "jadi.. ini yang kau lakukan dibelakangku, huh?"

Younghoon menggeleng cepat. Lelaki itu mencoba untuk meraih jemari-jemari Sunwoo ke dalam genggaman, namun sayang, si manis itu menjadi tidak sudi disentuh olehnya barang seujung kuku pun. "Sunwoo-ya, ini tidak seperti apa yang kau pik-"

"Memangnya apa yang ku pikirkan, huh?" Hela napas terdengar, Sunwoo kembali menatap lurus pada sepasang iris jelaga yang lima tahun silam kerap menguarkan tatapan teduh padanya itu. Lima tahun belakangan, sepasang optik milik lelaki itu menjadi salah satu hal favorit baginya, namun kini Kim Sunwoo menarik semua fakta itu kembali. "MEMANGNYA APA YANG KU PIKIRKAN BRENGSEK?!! KATAKAN APA YANG KU PIKIRKAN!"