UriUzi 32

2.9K 643 460
                                    

SELAMAT MEMBACA🖤

***


"Camping?" Uri menyeru pelan melihat mading sekolah yang dipenuhi dengan kegiatan camping minggu depan. "Atas dasar apa sekolah camping lagi?!" ujar Uri. Perasaan, baru beberapa bulan kemarin kelas sepuluh dan sebelas camping dan sekarang sudah camping lagi?

"Ya iyalah. Ini tuh khusus kelas dua belas. Masa gitu aja nggak ngerti?!" Queen berdecak kesal.

Camping? Ah, rasanya Uri malas mengikuti kegiatan ini. Pernah sekali waktu kelas sepuluh ia ditunjuk sebagai perwakilan kelas sepuluh, tapi bukannya senang Uri malah sengsara dibuatnya. Disuruh itu, disuruh ini, sedangkan para senior asik selfi-selfi ria didepan tenda masing-masing.

Semenjak saat itu, Uri tak ingin ikut kegiatan-kegiatan luar sekolah lagi. Ia sungguh malas jika harus berhadapan dengan para senior ganjen yang tahunya cuma selfi doang.

Kan kebanyakan dari orang-orang yang ikut kegiatan sekolah atau olahraga sekarang banyak yang, maaf-maaf aja nih, ya, tapi kenyataannya begini, banyak yang caper sama lawan jenis. Mulai dari caranya lah, pakaiannya lah, atau gerak-gerik yang tak wajar membuat para kaum adam terpana melihatnya.

"Ikut ga lo?" tanya Queen beralih tempat. Dari yang semula di samping kanan Uri menjadi samping kiri.

"Malas," balas Uri pendek. Ia tak berniat sama sekali.

Begini nih kalau punya teman gak seiring. Grizella? Pasti tak diberi izin ayah sama bundanya. Lagipula, Grizella dan Garuda hari ini tak masuk sekolah. Entah kemana, katanya ada urusan penting. Sedangkan Uri, bukannya tak diperbolehkan, pasti Rima dan Sandi selalu mendukung apa yang dilakukan Uri selama ini. Tapi, ya, Uri nya yang nggak mau.

"Oh, ayolah. Sekarang, kan, udah kita yang jadi senior. Kita yang ngatur-ngatur Adek kelas," ucap Queen membujuk.

"Lo aja. Gue nggak," kata Uri cepat lalu hendak melangkahkan kakinya ke kantin.

"Kalian ikutan?"

Uri dan Queen sontak menoleh kebelakang. Ada Uzi, Lemuel, Daffin, Zayyan, Gardha dan Gardika. Keenam cowok itu juga tampak mengamati brosur camping minggu depan. Mata mereka terlihat fokus membaca kata demi kata yang terpampang di sana.

"Hehe, kita ikutan. Iya, kan, Ri?" Queen menyenggol lengan Uri pelan.

"Gak... gak. Gue nggak ikut," kata Uri membalikkan badan dan melenggang pergi.

Setelah menatap kepergian Uri yang sudah menjauh dari pandangannya, Queen menatap Uzi yang diam saja sedari tadi. Queen berencana menyuruh Uzi untuk membujuk Uri agar ikut dengannya. Demi apapun, Queen baru kali ini bisa ikut camping.

"Uzi. Bujuk Uri dong." Queen menyengir lebar. "Bisa?"

"Gak."

Queen menatap Lemuel berharap meminta bantuan cowok itu. "Gini, deh, Uri itu cuma trauma." Queen mulai menjelaskan keadaan.

"Trauma kunaon?" Daffin menyahuti. "Bisa trauma juga, ya, dia?" ujar Daffin terkekeh.

Zayyan langsung menoyor kepala Daffin. "Ya, bisalah oon. Dia, kan, manusia," kata Zayyan kesal.

"Bantuin, bilang sama Uzi buat bujuk Uri. Kan, mereka deket tuh," bisik Queen ditelinga Lemuel.

UriUzi [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang