2. Bawel

189K 27.3K 107K
                                    

FOLLOW INSTAGRAM AKU: alaiaesthetic & radenchedid (cadangan). Biar engga ketinggalan info tentang ceritaku! 🤍

 Biar engga ketinggalan info tentang ceritaku! 🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

playlist: Beauty Hurts - Jack Be

02. BAWEL

Irvetta Beach harus bebas dari sampah. Airnya yang jernih, hadirnya jutaan biota laut cantik, serta pasir putih yang lembut sudah menjadi ciri khasnya. Pantai ini adalah rumah tersayang Alaia, selain Pantai Savarna yang terletak di negara asalnya.

Bila pengunjung datang hanya untuk mengotori pantai ... Alaia sudah pasti marah besar.

"Huh, capek, ya."

"Enggak boleh ngeluh, Abang."

"Wah, seru, ya!" Aishakar mengubah tampang lelahnya menjadi bahagia hanya dalam sekilas waktu.

Atlanna menahan tawa dengan kantong sampah yang nyaris penuh di genggamannya. Mereka sedang menjalankan hukuman dari Langit dan ini sudah berlangsung selama empat puluh tiga menit. Terik matahari merangsang buliran keringat keluar dari pori-pori.

Wajah mereka sama-sama merah, terlebih Aishakar yang merahnya sampai ke leher. Dia berkali-kali buang napas lelah. Berulang kali juga Aishakar menatap laut seakan ingin nyebur ke sana.

Atlanna yang baru saja memungut wadah minuman, tiba-tiba pergerakannya memelan saat ia lihat seseorang berlari terseok-seok menuju dermaga.

Dari sekian banyak warga di sekitar pantai, hanya perempuan itu yang menarik perhatian karena pakaiannya berbeda. Dia mengenakan dress putih cantik, rambutnya digulung begitu anggun, make up-nya pun glamour.

Mungkin terlalu ingin cepat-cepat tiba di dermaga, perempuan tadi sampai terjatuh akibat tersandung tangga dermaga.

"Aduh," refleks Atlanna ketika melihat orang jatuh.

Aishakar menoleh, tetapi kembali fokus pada urusannya karena Atlanna kelihatan baik-baik saja meskipun tadi anak itu bilang aduh.

"Abang berharap ada yang buang sampah sembarangan," celetuk Aishakar kemudian.

Tiga detik usai berkata demikian, mata mereka langsung tertuju ke sosok pria yang melempar kantong plastik bening berisi sampah-sampah kecil yang seketika berhamburan keluar mengotori pasir.

"Harapan Abang terkabul." Atlanna bergumam.

Mata teduh Aishakar berganti tajam, auranya tidak sehangat sebelumnya. Dia menaruh kantong besar miliknya di atas pasir, begitupun yang Atlanna lakukan. Lalu, keduanya mendekati pria asing tadi.

Pria itu tak menyadari akan kehadiran dua makhluk di belakangnya. Dia asyik mengunyah makanan. Sekali lagi, bapak-bapak itu membuang tusukan sate ke sembarang arah.

ALAÏA 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang