Enjoy Reading
......
...
.
Pintu dibuka secara kasar, kedua mata Shean membulat ketika tahu siapa yang datang.
"KAU.—"
"Kenapa kau di sini?" lanjut Shean menahan geram setelah tahu sang tamu pengganggu.
Tak ada ucapan yang keluar dari si tamu hanya tatapan datar yang di arahkan.
"Pergi dari sini!" Shean mendorong tubuh sang tamu, tapi si empunya tak ingin pergi.
"Aku ingin bertemu Clara," Jawab si tamu datar.
"Aku tak mengijinkan!" saut Shean sinis.
"Aku tak butuh ijinmu."
"Kau—" Shean menggeram menunjuk lelaki didepannya menggunakan jari telunjuk.
"Shean siapa yang datang?" teriak Clara dari dalam
"Bukan siapa-siapa sayang. Hanya orang gila yang salah memencet bell," teriak Shean agar Clara tak keluar dan bertemu dengan si curut di depannya ini.
Clara mengerutkan kening mendengar jawaban Shean. Bagaimana orang gila bisa masuk ke sini? kan apartemen ini ada penjaganya.
Clara yang mendengar kasak-kusuk dari depan sangat heran, itulah sebabnya dia bertanya pada Shean, tapi malah jawaban aneh yang di dapat.
Clara mulai berdiri, merapikan rambut agar bekas ciuman Shean di lehernya tak terlihat. Ia berjalan ke arah pintu, kedua matanya memicing melihat dua orang pria dewasa saling dorong.
"Shean apa yang kau lakukan?" Clara mulai berjalan menuju pintu.
"Kenapa kau kemari?" Shean menatap Clara kesal.
"William kau sebut orang gila? Kau memang keterlaluan. Ayo Will masuklah!" Clara mulai menggandeng lengan Willian bermaksut ingin mengajaknya masuk.
Shean menggeram marah akan tingkah Clara dia pun melepas paksa pegangan keduanya.
"kenapa kau mengajaknya masuk? Aku tak mengijinkan!"
Hembusan pelan terdengar dari Clara, tak ada gunanya melawan sang big boss lebih baik mengalah.
"Baiklah! Ayo Will kita turun dan mengobrol di bawah!"
Tubuh Clara sudah berada di ambang pintu, ia pun akan mengajak William turun, sebelum langkangnya terhenti oleh peringatan pedas dari Shean
"Jangan berani-berani kau keluar dari sini, masuklah!"
"Jika kau tak mengijinkan William masuk, aku akan mengalah berbincang dengannya diluar," jawab Clara menunduk memasang wajah memelas.
Shiiiitt.....
Shean mengumpat dalam hati, ia takkan membiarkan mereka keluar hanya berdua saja, takkan pernah.
Melihat wajah memelas Clara membuatnya harus mengalah, siaal.... Ia selalu lemah jika berurusan dengan Clara.
Ekor mata Shean mengarah pada William jelas sekali lelaki itu tengah memberi senyum penuh ejekan padanya.
'Lihat saja Maxwill aku akan memberimu pelajaran setelah ini!'
"Masuklah!" Shean menekan katanya agar tak mengeluarkan umpatan kasar, atau nada tinggi.
"Kau mengijinkan William masuk?" kedua mata Clara mengedip lucu hingga Shean langsung memalingkan wajah.
'Siaallaann..... Kenapa dia bertingkah sangat menggemaskan. Takkan ku biarkan wajah imutnya hanya di nikmati cecunguk satu ini.' Bisik Shean dalam hati ada sedikit rona merah menjalar di pipi lelaki itu.
YOU ARE READING
CLARA WITH OBSESSION (END)
RomanceArea dewasa 21++ bagi yang belum cukup umur bijaklah dalam memilih bacaan. Menjadi perusak rumah tangga orang lain bukanlah keinginan bagi Clara, tapi kita tak bisa memilih di mana bisa meletakkan hati kita. Cinta pertama yang di rasa bagi Clara...
