DECISION ~ 8

3.5K 301 45
                                    

Boleh dong, sebelum baca Tap Bintang nya dulu ☺️

💞 Happy Reading💞

🌱🌱🌱

"Bagus,, keputusan yang bagus!" Berulang kali Randy terus mengatakan hal yang sama pada Malla.

Setelah Malla memberitahukan keputusannya menolak Ridho pada Randy, laki-laki itu terlihat sangat mendukung atas keputusan yang sudah dibuat oleh temannya itu.

Sebenarnya Randy sudah menduga sebelumnya, kalau Malla pasti akan menolak ajakan nikah dari Ridho. Karena sangat mengenal baik Malla, maka ia tidak khawatir persoalan perjodohan Malla dengan Ridho.

"Lalu,, Bokap sama Nyokap udah dikasih tau?"

Kepala Malla menggeleng lesu, wajahnya sedikit tertekuk. "Nanti aja setelah Aku bener-bener siap. Nanti akan Aku kasih tau."

"Lebih baik Kamu kasih tau sekarang sekarang. Dari pada Bokap lebih dulu tau dari Ridho, itu jauh lebih bahaya La!" Saran Randy memberitahu.

"Iya sihh.." Malla menarik nafasnya. "Nantilah,, biar aku pikirin lagi." Ucapnya lesu.

Malla menyedot Ice Lemon Tea nya dengan tatapan yang banyak sekali pikiran. Dan Randy melihat itu dengan sangat jelas, bagaimana lelahnya wajah gadis yang ada dihadapannya sekarang.

"Udah,, jangan terlalu dipikirin." Tangan kekar Randy, mengelus pelan punggung tangan Malla, memberikan semangat.

"Oh iya. Aku juga udah minta ke Kak Barla, untuk tidak memperpanjang kontrak kerja lagi tahun ini." Beritahunya, yang langsung membuat Randy sedikit terkejut.

"Seriusan?" Tanyanya tak menyangka.

"Terus,, Barla setuju sama keputusan Kamu itu?" Bola mata Randy, begitu serius menatap wajah Malla.

Lagi dan lagi, Malla menggelengkan kepalanya dengan lemah. "Katanya, akan dia pertimbangan."

"Kok gitu sih?" Protes Randy.
Malla hanya mengangkat bahunya tak tahu.

"Mau Gue bantuin, biar Barla menyetujui permintaan Kamu?" Tawar Randy memberikan bantuan.

"Gak usah, gak perlu." Malla menolak dengan cepat. Karena Malla masih sanggup kok untuk menyelesaikan permasalahannya dengan Barla sendiri.

"Gue mau nanya nih." Randy mengubah posisi duduknya, ia mencondongkan tubuhnya kedepan agar lebih dekat lagi dengan Malla. "Kalo misalkan. Ini cuma misalkan ya!" Jelas Randy, agar Malla tidak terlalu serius menanggapinya, sebelum masuk kedalam inti pertanyaannya.

"Misalkan,, kalau Barla menyetujui permintaan Kamu itu. Kamu emang bakal baik-baik aja?" Randy menatap wajah Malla sedikit was-was.

"Justru kalo Kak Barla nolak permintaan aku, itu yang gak baik-baik aja."

Randy masih tidak paham dengan jawaban yang diberikan oleh Malla, dan ia tidak akan percaya kalau wanita yang ada dihadapannya sekarang akan baik-baik saja apabila dia benar-benar berhenti bekerja dari perusahaan Barla.

"Yakiin?" Tanya Randy memastikan.

"Nih ya Kak! Kalau Aku masih jadi sekertarisnya Kak Barla, setelah dia nikah, yang ada gue semakin galau. Dan gue takut gue gak bisa move on dari dia." Jawab Malla menjelaskan. "Lo mau, liat gue patah hati terus menerus?" Terang Malla mulai emosi.

Dan Randy sangat tahu, jika sahabatnya itu sudah mengatakan 'Lo/Gue' itu pertanda kalau wanita yang berada dihadapannya sekarang sudah mulai naik pitam. Dan sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi, lebih baik ia mensudahinya.

Wedding Solution✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang