Part 22

42.1K 5K 2.1K
                                    

Setelah keributan kecil antara dirinya, ayahnya dan juga Jiho. Jaehyun pun membawa Taeyong keluar dari ruangannya, mereka berjalan beriringan ke arah lift dan saling merangkul satu sama lain, seperti pasangan pada umumnya. 


"Mau makan siang denganku?" Tawar Jaehyun, ya ini sudah tanggung sekali. Jadi lebih baik ia sekalian pergi keluar dan menghabiskan waktu dengan Taeyong. 


"Huum, mau makan siang dimana?" Tanya Taeyong, ia masih dengan suka hati merangkul tangan Jaehyun. Ya Taeyong tidak bohong ketika ia sangat kesal ketika wanita bernama Jiho itu mencoba merayu ayah Jaehyun agar bisa berkencan dengan si lelaki tampan ini. 


Sebelah tangan Jaehyun meraih ponselnya yang berada di saku jasnya, ia melihat beberapa tempat makan yang enak dan mungkin bagus. Dengan begitu Jaehyun menelpon seseorang. "Tolong siapkan tempat untukku makan siang, private." 



Setelahnya ia langsung mematikan sambungan teleponnya dan kembali menaruh ponselnya di saku jas. Taeyong menoleh ke arah Jaehyun dengan tatapan bingung. "Kenapa harus private?" Tanyanya bingung. 


Lelaki Jung itu tertawa pelan lalu mengelus rambut Taeyong. "Tidak apa, aku hanya tidak ingin ada yang mengganggu." Balasnya santai, seolah itu adalah hal yang biasa ia lakukan. 



Dentingan suara lift membuat keduanya kembali fokus ke arah depan, dengan santai keduanya berjalan keluar dari lift dengan posisi masih saling merangkul. Beberapa karyawan yang melihat bos mereka bersama dengan Taeyong membelalakkan matanya, bahkan ada karyawan yang hampir tertabrak satu sama lain karena terlalu fokus pada Jaehyun dan Taeyong. 



Seolah tidak terjadi apa-apa, keduanya dengan santai keluar dari area kantor dan menunggu penjaga membawa mobil Jaehyun ke pintu depan. Suasana sedikit ricuh dan ribut, banyak karyawan yang bertanya-tanya, ada hubungan apa Jaehyun dan Taeyong. 



Dan ada juga beberapa karyawan yang iri dengan posisi Taeyong, ya tidak bisa di pungkiri bahwa Jaehyun itu sangat tampan dan memiliki aura yang luar biasa. Hampir seluruh karyawan bahkan mengagumi ketampanan bos nya itu, namun sayang bahkan mereka di lirik saja tidak. 



Setalah penjaga membawa mobil Jaehyun ke depan, mereka pun langsung masuk ke dalam mobil dan Jaehyun melajukan mobilnya, tak lupa ia berterimakasih kepada penjaga tadi terlebih dahulu. 



Keduanya masih sibuk dengan pikiran masing-masing, Jaehyun yang fokus pada jalanan di depannya dan Taeyong yang masih memikirkan hal yang baru saja terjadi. Tunggu mengingat ia mencium pipi Jaehyun di depan Tuan besar Jung membuatnya sangat malu saat ini. 



Oh sungguh Lee Taeyong, apa yang kau pikirkan sampai kau dengan beraninya mencium pipi bos mu dan mengatakan dengan sangat percaya diri kalau kau adalah kekasihnya. Namun sungguh, melihat Jiho yang ingin mendapatkan Jaehyun membuat Taeyong sangat geram. 



Jaehyun menoleh lalu tangannya terulur untuk meraih tangan Taeyong. "Terimakasih sudah membantuku." Ucapnya dengan lembut. 



Lelaki cantik itu menoleh ke arah Jaehyun. "Membantumu? Membantu apa?" Tanyanya bingung, sungguh sepertinya sejak tadi ia tidak melakukan suatu hal yang membantu Jaehyun. 



"Membantuku lepas dari Jiho, mungkin setelah ini ayahku tidak akan lagi memaksaku berkencan dengan para wanita pilihan ayah." Balas Jaehyun dengan kekehan pelan. "Sampai mengatakan kau adalah kekasihku haha, aktingmu bagus." Lanjutnya.



Taeyong mengulum bibirnya, ia mengeratkan genggamannya di tangan Jaehyun. "Tapi aku tidak merasa membantu, aku merasa aku memang harus mengatakan itu." 



Mettled {Jaeyong}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang