6. Moonstar

156K 23.1K 114K
                                    

FOLLOW INSTAGRAM AKU: alaiaesthetic & radenchedid (cadangan). Biar engga ketinggalan info tentang ceritaku! 🤍

 Biar engga ketinggalan info tentang ceritaku! 🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

06. MOONSTAR

Lana mengibas rambut panjangnya di depan cermin. Ia menilik tiap sudut wajahnya yang dipoles riasan tebal. Setelah merasa penampilannya sudah sempurna, ia bergerak cepat meninggalkan ruang make up.

Orang lain bisa mengetahui itu Lana hanya dengan mendengar langkah kakinya. Mau itu dibalut sandal, sepatu datar, heels, nadanya tetap sama dan sangat 'Lana'. Orang-orang yang bekerja dengannya sampai hapal.

"Ruangan udah disiapin. Lo tinggal ke sana," ujar asistennya yang bernama Raquel.

"Konsepnya apa, sih? Air? Gue sendiri atau ada partner?" tanya Lana.

"Lo sendiri. Temanya laut, kayak make up lo sekarang. Gue berasa liat mermaid." Raquel terkikik. "Serius, lo super pretty, gue enggak boong."

Cewek itu merasa tersanjung dipuji. Ia mengucapkan terima kasih, kemudian pergi ke tempat yang tadi ditunjuk Raquel. Semua crew yang berada di dalam sana bersamaan menyapa Lana.

Lana sangat bersyukur memiliki mereka semua. Berkat mereka juga Lana bisa menghilangkan kesedihannya ditinggal sang pujaan hati hingga belasan tahun lamanya. Entah apa kabar Ragas, Lana hanya berharap keadaan lelaki itu baik dan tentunya bahagia.

"Shaelana, lo liat ini. Tertarik buat kerja sama bareng brand mereka, enggak? Founder-nya masih muda. Pengusaha muda." Bren, lelaki yang biasa mengurus tatanan kamera, menyodorkan setumpuk lembaran tebal ke Lana.

Lana menerima itu. Ia langsung terpukau melihat potret lelaki di dalam air. Matanya biru terang, tatapannya tajam dan seakan memiliki jiwa meski hanya sebuah foto. Lekuk wajahnya sempurna bagaikan makhluk yang tak nyata.

Jemari Lana mengusap permukaan foto, lalu berhenti di sederet nama yang diketik menggunakan font ukuran kecil.

"Bumi Aishakar Raja," baca Lana. "Wow, namanya bikin gue inget seseorang. Kayak bukan nama orang sini."

"Cakep banget, 'kan? Lo liat kembarannya, deh. Cantiknya bikin sakit jiwa." Bren menyambar lembaran tersebut untuk membantu Lana mencari foto yang dimaksud.

Sesudah ketemu, Lana membuka mulut penuh keterkejutan. Ia baru kali ini melihat manusia secantik itu. Rambutnya panjang bergelombang, iris matanya entah warna apa—seperti emas dan berkilau terang.

"Gila, beneran sakit jiwa gue liatnya. She's so unreal!" Lana kagum bukan kepalang.

Dan lagi, Lana membaca nama cewek itu. "Bulan Atlanna Raja."

Dia mematung singkat. Nama-nama itu kedengaran tidak asing, tetapi dia sulit mengingat. Iras mereka membuatnya seakan melihat orang lain. Mereka mirip dengan orang yang sulit Lana ingat persis wajahnya.

ALAÏA 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang