7. Masuk dalam Gelap

174K 22.2K 114K
                                    

⚠️ WARNING ⚠️
Chapter ini mengandung muatan dewasa. Bagi yang belum cukup umur, dianjurkan tidak membaca bagian yang ada tanda 🔞 nya. Harap bijak!

♪ playlist: Blood Sweat & Tears- BTS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♪ playlist: Blood Sweat & Tears
- BTS

07. MASUK DALAM GELAP

Lelaki dengan pakaian formal berjalan melewati lorong pendek menuju ruang bawah tanah. Di belakangnya terdapat tiga pria tinggi dan besar berpakaian serba hitam yang merupakan pengawalnya.

Mereka menuruni anak tangga dan berhenti di depan pintu tanpa gagang. Hanya keluarga Lonan yang mampu mengaksesnya. Dae berdiri di depan pintu dan wajahnya dipindai tiga detik. Otomatis pintu terbuka lebar untuknya.

Langkah mereka berlanjut sampai ke ruangan yang berada sangat jauh dari pintu masuk. Ruang bawah tanah terlihat megah dan elegan meski tak banyak kegiatan yang dilakukan di tempat ini. Dae membenci ruangan gelap, sumpek dan kotor. Jadi, dibuatlah ruang senyaman mungkin untuknya.

Jangan lupa, di tiap tempat milik Dae harus ada aquarium besar.

Jangan lupa, di tiap tempat milik Dae harus ada aquarium besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bunyi pantofel itu lenyap bersamaan Dae menghentikan gerak. Dia diam menghadap pintu hitam, lagi-lagi melakukan scan wajah sebagai persyaratan masuk. Usai itu, masuklah dia tanpa tiga orang pengawalnya.

Dae menyalakan lampu dan membuat ruang serba putih ini menjadi terang. Dia menghampiri bilik kecil di pojokan yang dibuat dari kaca transparan sangat tebal. Tidak akan pecah bila ditinju sekalipun.

Bilik itu merupakan kurungan untuk pria tua yang ditahan oleh Dae atas perbuatan liciknya terhadap keluarga Lonan.

Kedatangan Dae membangunkan dia yang semula tidur. Dia terkesiap saat Dae menekan salah satu tombol pada dinding kaca yang fungsinya mengaktifkan sengatan listrik pada borgol di tangannya.

Dae hanya iseng. Dia tak akan membunuh pria itu dengan sengatan tersebut. Mungkin tidak sekarang.

"Sembri felice," kekeh Dae. (Kau terlihat bahagia.)

ALAÏA 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang