MISTERI KASTIL || Ft. BTXTENH ✔

MISTERI KASTIL 17 : Sandiwara

[Akankah kita berakhir seperti ini?]

.
.

"Masih banyak nyawa yang tersisa?"

"Masih. Jadi bagaimana? Sudah mau menginjak sebulan kita berada disini."

"Selesaikan malam ini juga."

"Bunuh semua?"

"Ya."

"Oke."

Dan orang itu tersenyum smirk, bagi siapapun yang melihatnya akan terlihat menyeramkan.

"Akhirnya sebentar lagi gue bisa menyelesaikan tradisi ini."

.

Matahari kembali muncul melakukan pekerjaannya. Waktu masih menunjukkan pukul tujuh pagi, semua orang masih terlelap di kamar masing-masing.

Hanya satu orang yang sudah terbangun, sang kakak tertua berjalan gontai ke arah dapur dengan wajah bantalnya.

Nyawa Jin masih belum sepenuhnya sadar terbukti setelah dia menabrak meja, kursi, dan tersandung tangga.

Omong-omong, masih belum ada yang tahu dengan kematian Jay, ia dibiarkan di dapur dengan darah yang mengalir tanpa satu orang pun yang sadar karena tadi malam tidak ada orang yang menuju dapur selain mereka berdua.

Jin terus berjalan ke dapur dengan setengah kesadarannya, sampai di depan pintu dapur nyawanya sepenuhnya sadar setelah melihat darah mengalir keluar dari arah dapur.

Bukannya takut, Jin terus berjalan untuk memastikan apakah cairan merah itu benar-benar darah, ia memasuki dapur sambil melewati cairan merah tersebut dan—

"Jay!" teriaknya nyaring.

Jin buru-buru menghampiri Jay yang terbaring di lantai dengan wajah pucat.

"Jay lo kenapa?! Woi bangun! Lo udah mati apa belum?" ucap Jin bingung sendiri entah harus bagaimana.

"Jay anjir sejak kapan lo disini? Aishh."

Dengan kebingungan Jin kembali jalan ke atas berniat untuk membangunkan yang lainnya. Ia khawatir setengah mampus setelah melihat mayat Jay, di tambah dia yang pertama melihatnya... Mungkin.

Jin takut dia yang akan dijadikan tersangka oleh para adiknya.

.

Jin menghampiri kamar Yoongi dan Niki dengan terburu-buru.

Ceklek.

"Yoon, ireona palli!!" teriak Jin mengguncang tubuh Yoongi.

Yang bangunnya malah Niki.

"Ada apa, hyung?" tanya Niki bangun sambil mengucek matanya.

Rambutnya yang berantakan, muka bantal, piyama kusut, kesadaran yang masih setengah, gemesnya dede Niki.

"Jay mati! Cepetan bangunin Yoongi. Gue mau ke kamar Namjoon dulu."

Detik itu juga nyawa Niki kembali sepenuhnya dengan mata yang melotot.

"HAH?!!"

"HIH HAH! udah kayak keong lo. Udah bangunin dulu aja Yoongi abis itu ke dapur. Se.ka.ra.ng!" balas Jin kemudian berlalu meninggalkan kamar keduanya.

.

Jin kembali membangunkan anggota lainnya, setelah membutuhkan lima belas menit akhirnya mereka semua berkumpul di dapur mengelilingi mayat Jay.