𝐌𝐒. 𝐙𝐀𝐁𝐈𝐍𝐈 : draco malfoy [tahap revisi]

✮ 𝙈𝙖𝙡𝙛𝙤𝙮 𝙈𝙖𝙣𝙤𝙧 '23

✧༺"Lalu Draco menangis sampai kencing dicelana"༻✧

Pintu di depan ku terbuka lebar menampakkan, tunggu, siapa ini?

Tapi, pakaian nya. Keren.

"Um. Permisi. Maaf, nyonya. Apa ada Draco didalam?"

"Well well well, seorang gadis mencari Draco keponakan ku?"

Keponakan? Tunggu- Dia?! Bellatrix Lestrange?!

Kurasa aku harus kabur sekarang.

"Siapa tamu nya, Bella? " ucap seseorang menghampiri kami dari dalam Manor.

"Oh, [name]. Mari masuk" sambut Aunty Narcissa.

Aku tersenyum canggung lalu berjalan mengikuti Aunty memasuki Manor dan berlari kecil saat melewati Bellatrix Lestrange yang menatapku menyelidik. Akhirnya kami sampai di ruang keluarga, aku bisa melihat Draco yang sedang membaca koran disana.

"Draco, lihat siapa yang datang" ucap Aunty membuat Draco menoleh.

"[name]" sapa Draco beranjak dari sofa.

"Draco, siapa? " Bellatrix menunjuk ku dengan dagu nya.

"Kekasih ku, Aunty" ucap Draco sambil berjalan mendekati ku.

"Aaaaah! Keponakan ku sudah besar rupanya!" seru Bellatrix mengacak-acak surai Draco.

Kini Bellatrix beralih menatapku. Kumohon jangan macam macam.

"Hmmm. Tidak buruk" ucapnya enteng sambil memegang dagu ku lalu menolehkan wajah ku ke kanan dan ke kiri. Singkirkan kuku nya dari ku, tolong.

"Akan lebih bagus kalau di bagian sini ada bekas luka sayatan-"

"Bella." peringat Aunty Cissy meminta Bellatrix jauh jauh dariku. Bellatrix mendengus lalu melepas tangan nya dari dagu ku.

"Marga mu?" tanya Bellatrix menatap ku dengan tatapan menginterogasi. Hm, kalau aku jawab Granger, bagaimana?

"Um. Zabini" ucap ku yang tak nyaman di tatapnya seperti itu.

"Ah! " pekik nya membuat ku berjengit kaget.

"Putri Blake, ternyata. Aku masih mengingat saat terakhir kali kami bertemu di koridor mengakhiri hubungan kami yang menyedihkan. Ah, good old days" racau nya dengan logat nya yang khas.

Dad, dulu selera mu yang seperti ini?

"Sampaikan salam ku untuk Blake" ucap nya menyeringai tepat didepan wajah ku. Aku mengagguk cepat.

"Nak, kau bisa tunggu sebentar disini bersama Draco. Aunty akan membuat makan siang terlebih dahulu. "

Apa semenjak kepergian Dobby, disini jadi tidak ada pelayan lagi?

Aku jadi merasa tidak enak. Aku jadi terlihat seperti anak gadis lemah yang tidak bisa apa apa menunggu Aunty memasak disana.

"Aunty, boleh ku bantu?"

Aunty sedikit terkejut mendengar nya. "[name] bisa memasak?"

Aku mengagguk tersenyum manis. "Tentu-"

"Tentu saja dia bisa, mother. Selain pandai memasak dia juga pandai menghabiskan makanan. " serobot Draco menyeringai sambil merangkul pundak ku.