1🌺

1.3K 72 22
                                    

PRANK!!!

Suara pecah belah terdengar hingga menyeruak ke seluruh ruangan saat seorang pria merebut ponsel seorang wanita lalu melemparkannya ke sembarang arah hingga tanpa sengaja mengenai foto pernikahan yang sudah terpajang lebih dari 5 tahun itu.

Pecahan kaca itu tanpa sengaja mengenai wajah sang wanita hingga pada bagian pipi tergores dan berdarah.

"Sudah aku bilang hentikan kegilaan mu dengan pria banci itu!" Bentak sang pria.

"Jangan teriak-teriak ada Desta!" Balas sang wanita dan langsung membawa bocah 4 tahun itu masuk ke dalam kamar.

Sang pria yang nampak sudah sangat marah itu menarik sang wanita dan menutup pintu membiarkan anak laki-laki itu berada di dalam kamar.

"Tidak usah beralasan dengan Desta. Selama ini kamu memang ya peduli dengan Desta? Hah?! Kau hanya sibuk dengan ponsel dan pria banci mu!"

"Maksud kamu apa? Memang aku ngapain? Apa salahnya aku cuma beli album dan menontonnya? Semua kewajiban ku juga tidak ada yang terlewat!"

"Nah ini! Lihatlah sejak kapan kau berani membantah ku hah? Itu juga apalagi hah? Grup-grup bodoh mu. Tia sadarlah kau bukan anak muda lagi yang bisa bermain-main seperti itu! Kau sudah menikah memiliki anak dan suami. Bukan waktunya lagi kau bermain-main seperti mereka"

"Mereka itu bukan hanya teman tapi keluarga untukku"

"Ooh gitu? Memangnya mereka yang membiayai hidup mu hah? Sadarlah siapa dirimu Tia. Berhenti untuk berfantasi seperti orang idiot seperti itu hah!"

"Aku hanya menghibur diriku apa itu salah ?"

"Salah! Lagi juga menghibur apa hah? Kau tersiksa hidup dengan ku hingga butuh hiburan iya? Begitu? Kalau gitu keluar saja dari sini! Sana temui pria banci mu! Atau minta bantuan dengan teman yang katamu saudara itu."

Tia mengepalkan kedua tangannya. Matanya sudah berkaca-kaca karna di usir seperti itu.

"Kau pikir dia akan menyukai mu yang seperti itu hah? Coba ambil cermin dulu dan lihat dirimu. Untuk suami saja kau tidak pernah mengurus dirimu sendiri"

"Memangnya kamu pernah peduli pada ku? Kau hanya peduli pada desta! Aku muak tinggal dengan mu "

Pria yang tak lain adalah suami Tia itu. Melayang tangannya dan nyaris saja menampar pipi Tia yang sudah berdarah karna goresan kaca itu.

"Baik.. keluarlah dari rumah.. pergilah kemana saja kau mau.. "

Tia menatap suaminya lekat.

"Kau sudah ingin mengatakan itu sejak lama bukan? Bahkan sebelum aku mengenal perkorean ini... Kau sudah ingin mengatakannya hanya saja tak tau alasannya" ucap Tia pelan namun penuh penekanan.

Ia masuk ke dalam kamarnya, mengambil barang-barangnya.

"Jangan bawa Desta!" Ucap suami Tia lagi.

Tia menatap kepada Desta  yang hanya nampak bingung melihat orang tuanya.

"Bunda.." ucap Desta dan memegangi ujung baju Tia.

Suami Tia langsung mendekat,mengangkat anaknya, masuk ke dalam kamar utama lalu membanting pintu cukup kuat.

Air mata Tia terjatuh begitu saja. Ia menyayangi Desta. Tapi semenjak Desta ada Ia tak pernah sedikit pun mendapatkan perhatian sang suami. Sikap yang sangat berbeda saat mereka masih berpacaran.

Semua hanya selalu tentang Desta. Mungkin dia memang ibu yang jahat. Tapi Ia juga membutuhkan perhatian. Bukan hanya di datangi hanya saat suaminya memerlukannya untuk memenuhi kebutuhan biologis. Atau menyuruhnya ini dan itu layaknya seorang assisten rumah tangga yang harus siap 24 jam.

RunLoveAwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang