9. Tak Seindah Lukisan

169K 22.2K 183K
                                    

FOLLOW INSTAGRAM AKU: alaiaesthetic & radenchedid (cadangan). Biar engga ketinggalan info tentang ceritaku! 🤍

 Biar engga ketinggalan info tentang ceritaku! 🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

playlist: Starlight - CHANI

09. TAK SEINDAH LUKISAN

Dimulai dari jam dua pagi, Ale duduk di hadapan sebuah kanvas. Potret dua orang tertoreh di sana dengan sentuhan kuas berbalut cat. Ia menggambar cukup intens dan elok.

Butuh waktu empat sampai lima jam bagi Ale untuk menyelesaikan lukisannya. Ia mengejar waktu agar bisa membawa hasil karyanya ke kantor Baby Moonlight sekitar jam sembilan pagi.

"Tuhan, Ale lagi seneng banget! Kemarin Ale belajar hal baru jadi model buat brand Baby Moonlight. Ale seharian bareng Shaka! Dia luarnya jutek, dingin, ketus, tapi aslinya baiiik banget." Ale bercerita dalam hati. "Dia hangat kalo sama orang-orang yang dia kenal deket ...."

"Ale juga dapet bayaran setelah foto-foto. Padahal Ale enggak kepikiran bakal dibayar. Uangnya banyak lagi, udah Ale kasih ke Tante. Tante seneng juga!"

"Pagi ini Ale mau kasih hadiah buat Shaka. Semoga dia suka ... tapi kalo enggak suka, gapapa juga, sih. Biar Ale pajang di rumah aja."

Ale menguap lebar menandakan tubuhnya lelah dan mengantuk. Namun ia terus melanjutkan karena sedikit lagi selesai. Hanya tinggal sentuhan akhir maka lukisan tersebut menjadi lebih sempurna.

Setengah jam berlalu, Ale merapikan peralatan lukis dan bersiap untuk mandi. Ia menyambar handuk lalu ngibrit ke kamar mandi. Biasanya Ale selalu bernyanyi saat mandi, tapi kali ini ia gerak cepat tanpa mengadakan konser.

Selesai itu semua, termasuk berpakaian dan memoles wajah dengan make-up tipis, Ale menaruh kanvas tadi ke dalam tote bag. Oh, jangan lupakan parfum! Ale selalu memakainya di beberapa titik agar tubuhnya wangi sepanjang hari.

"Tante, Ale minta roti. Dadah!" Ale berseru dan mengambil selembar roti tawar untuk ia makan di jalan. Ia juga meraih seplastik makanan ringan yang sebenarnya bukan untuk dia.

"Ambil aja sesuka kamu, Ale. Hati-hati, ya. Semoga berhasil!" balasnya.

Tante Daisha begitu menyayangi Ale, juga Amora. Dulu Daisha memiliki anak gadis satu-satunya, tetapi meninggal akibat kecelakaan pesawat bersama sang ayah—yakni suami Daisha. Pesawat itu jatuh ke laut. Bertahun-tahun Daisha hidup dirundung duka dan Ale selalu hadir menjadi penyemangatnya.

Ale yang memiliki karakter ceria dan percaya diri itu nampak sangat berpengaruh di lingkungan tempat tinggalnya. Orang-orang senang bila bertemu Ale karena anak itu baik hati dan murah senyum. Bukan cuma manusia yang suka padanya, hewan pun suka!

"Flowy!" Ale menghampiri anak anjing gendut berbulu tebal warna putih yang tiduran di pinggir jalan. Biasanya ada kucing juga, tapi kucing itu tidak kelihatan. Kemungkinan dia sedang keliling bersama pasukannya.

ALAÏA 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang