10

560 84 7
                                    

Hai, apa kabar? :)

.

.

.

Belakangan ini Hoseok tampak dekat dengan Yoongi dari sebelumnya. Biasanya Hoseok terlihat sangat menjauhi teman-temannya. Dari persoalan latihan dance atau sekedar interaksi lainnya. Hoseok memilih untuk menyendiri.

Namun kali ini, sering terlihat dia berbincang dengan serius bersama Yoongi.

Belum lagi dia yang juga ikut untuk latihan dance dengan serius. Mengingat klub dance sekolah mereka akan ikut berlomba.

"Aku ingin kau dan aku beri Jiwoo kejutan. Kau tidak perlu pikirkan biaya bagaimana. Anggap saja aku mentraktirmu."

Hoseok tampak berpikir sebentar. "Kupikir kau punya sesuatu yang membuatku harus membayar ini."

Yoongi mendekati Hoseok. "Kau ingin kucium lagi?"

"Cih, bodoh. Bukan itu maksudku. Kau bisa minta hal lain untuk kulakukan, selain hal bodoh yang kau maksud."

Yoongi tampak berpikir. Memutar beberapa hal di otaknya yang menyangkut Hoseok belakangan ini. Ah, ya! Jimin pernah mengeluh perihal Hoseok yang jarang latihan bersama mereka.

"Tolong fokus untuk perlombaan klub dance. Itu saja. Jimin pernah mengeluh padaku tentangmu."

"Deal. Tak masalah. Besok aku akan latihan bersama mereka."

.   .   .

Bukan Yoongi namanya bila memberi kesepakatan dan mendapatkan kesempatan di saat bersamaan. Hari ini dia dapat melihat Hoseok menari lagi di studio dance.

Melihat keseriusan di raut wajahnya. Bulir keringat yang memenuhi wajah dan lehernya membuat dia tampak mengkilap. Lihat jakunnya yang bergerak tengah meneguk air.

Yoongi mulai berkelana dengan pikiran liarnya. Tidak! Kau harus lihat Jimin! Namun entah kendali dari mana yang membawanya mengagumi Hoseok lagi dan lagi.

Tidak sampai Namjoon yang memberikan handuk lap keringat pada Hoseok. Tatapan Namjoon juga begitu memuja. Melupakan dia juga punya kendali atas hati orang lain.

Siapa yang salah disini? Mereka atau Hoseok yang begitu menarik segala atensi dan hati?

Melupakan bahwa ada hati yang mereka pegang. Yang suatu waktu bisa mereka lepas bahkan diremukkan.

Yoongi mulai tenggelam dalam benaknya. Tidak ada yang salah bila Hoseok ketus atau bahkan terkesan tidak peduli. Mereka membuat Hoseok mendapatkan peran penjahat. Mereka adalah penjahatnya.

Namun Hoseok yang menerima kebencian. Bohong rasanya bila Hoseok tak memberi celah. Justru begitu banyak celah yang bisa dia dapatkan. Hanya beri pergerakan sedikit saja, Hoseok bisa saja mendapatkan hati orang yang mengejarnya ini.

Tapi dia tidak semudah itu. Ia tau mereka sudah punya hati yang harus mereka jaga dengan baik. Hoseok benar dengan tindakannya.

Tapi kenapa hati ini yang tidak mau berhenti? Menjadi tidak tau diri, egois. Semakin rasanya Yoongi ingin menghapusnya, semakin dalam rasanya Hoseok dia kubur di dalam hatinya.

Can't Take My Eyes Off YouWhere stories live. Discover now