Part 25

14.9K 2.5K 1.5K
                                    

HARI ini Jaehyun kembali ke rumah sakit untuk memeriksa keadaan Rose, pukul tujuh pagi tadi wanita itu di larikan ke unit gawat darurat karena keadaannya yang tidak stabil, namun kini Rose sudah di tempatkan di ruang VIP. Jam yang melingkar di pergelangan tangan kiri Jaehyun menunjuk ke angka sembilan, ia tidak bisa membawa Taeyong karena si lelaki cantik harus pergi sekolah.

Jaehyun membawa keranjang berisi buah, ia tidak bisa datang dengan tangan kosong. Sungguh, Jaehyun tentu paham kenapa keadaan Rose tidak stabil, sudah ia katakan bahwa wanita itu sangat membutuhkan Junhoe.

Menghela napas panjang, Jaehyun membuka pintu ruang inap Rose. Namun sedetik kemudian keranjang buah yang ia genggam terjatuh ke lantai dengan teriakan lantang yang keluar dari belah bibirnya. "ROSE!!"

Kaki Jaehyun bergerak terlebih dahulu, tangannya meraih si wanita yang sudah berdiri di pinggir jendela besar; bersiap untuk melompat ke bawah dengan ketinggian lima lantai. Jantung Jaehyun berdegup kencang, ia tidak bisa berkedip selama beberapa saat, tangannya mendekap erat tubuh Rose yang kini memberontak.

"Lepaskan aku!" seru Rose dengan tangisan pilu, wajahnya terlihat sangat pucat, "l-lepaskan aku, Jaehyun!"

Entah kenapa, namun emosi Jaehyun meluap seketika. Apa Rose sudah tidak waras?! Kenapa wanita itu memutuskan untuk melakukan hal yang sangat tidak beradab?! Rose sedang mengandung, apa tidak ada sedikit pikiran di dalam kepalanya untuk membesarkan buah hatinya bersama Junhoe?!

"Rose!" nada suara Jaehyun meninggi, ia menyentuh kedua bahu wanita bersurai panjang itu, mata Jaehyun menatap lurus wajah Rose, "apa kau sudah kehilangan akal sehatmu?! Apa yang kau pikirkan?! Membunuh dirimu dan janin yang ada di dalam kandunganmu sama sekali tidak akan menyelesaikan apapun!"

Tubuh Rose bergetar, ia menatap Jaehyun dengan tatapan kosong. "A-aku ingin menyusul Junhoe," suaranya terdengar begitu lirih. "Kami s-sudah berjanji untuk tetap bersama selamanya, jangan larang aku.. Hiks.. Aku ingin bersamanya."

Jaehyun menundukkan kepala dan menghirup napas dalam. Rose yang ia kenal tidak seperti ini, wanita itu kuat, energik dan selalu mencemooh nya dengan candaan. Namun kini Rose terlihat sangat rapuh, Jaehyun tidak ingin ke depannya Rose melakukan tindakan bodoh seperti ini. Sial, apa yang harus ia lakukan?!

"Park Chaeyoung, dengarkan aku." kali ini Jaehyun memanggil Rose dengan nama aslinya, "kau tidak bisa melakukan tindakan bodoh seperti ini, kau bisa melewatiㅡ"

"Aku membutuhkan Junhoe!" potong Rose cepat, tubuhnya jatuh terduduk di lantai dan kini Jaehyun berjongkok untuk menyamainya, "aku membutuhkan Junhoe.. Hiks.. Dan anakku membutuhkan Ayahnya! Jadi jangan larang aku, aku ingin menemui lelaki yang aku cintai!"

"Aku tidak bisa membiarkanmu membahayakan dirimu sendiri!" Jaehyun frustrasi, ia merasa pening karena berbicara dengan orang yang kehilangan pikiran rasionalnya, "aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi, Chaeyoung!"

Tangis Rose pecah, ia memeluk tubuhnya sendiri dan menyembunyikan wajah di antara lututnya. Sejak kemarin hidupnya terasa begitu hampa, sangat menyedihkan hingga Rose tidak bisa berhenti memikirkan cara untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Ia dan Junhoe sudah berjanji untuk bersama selamanya, oleh karena itu Rose ingin menyusul Junhoe.

Tidak ada yang bisa Rose lakukan tanpa lelaki itu, ia sangat membutuhkan Junhoe melebihi apapun. Mereka tidak akan pernah bertemu lagi dan hal tersebut membuat Rose tidak mampu berpikir jernih. Hanya Junhoe yang memenuhi pikirannya sejak kemarin, ia merindukan lelakinya.

Jaehyun memejamkan mata dan merengkuh Rose ke dalam dekapan hangatnya. Tidak ada cara lain yang terpikir untuk menenangkan wanita itu, Jaehyun tidak habis pikir, kenapa Rose ingin sekali mengakhiri hidupnya? Itu bukan jalan terbaik, Rose bisa membesarkan anaknya bersama Junhoe, bukankah itu satu-satunya darah daging yang di tinggalkan oleh Junhoe?

Certain Things《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang