#24

2.4K 151 8
                                    

Jennie mengerjapkan matanya pelan membiasakan dirinya dengan cahaya matahari yang masuk ke retina matanya

Jennie mengamati kamar itu, itu bukan kamarnya

Astaga Jennie lupa jika dia dibawa oleh Lisa ke apartemen Lisa

Jennie melihat sekeliling dan tak mendapati Lisa disana

Ceklek

Pintu terbuka dan Lisa membawa nampan berisi makanan

Lisa meletakkan nampan itu diatas meja samping tempat tidur

" morning queen "

Jennie tersenyum mendengar sapaan Lisa

"Pagi Lili"

Lisa menyodorkan setangkai bunga Daisy kedepan Jennie dan Jennie menerimanya

Jennie menaikkan sebelah alisnya pada Lisa

Lisa duduk di sebelah Jennie

"Aku sudah memutuskan akan memperjuangkan mu, emm ... Jadi ... Jennie Kim will you marry me? "

Sebelah tangan menyodorkan sebuah kotak kecil berwarna hitam dan Lisa membukanya

Sebuah cincin cantik tampak disana

Jennie menatap Lisa seolah itu adalah gurauan

Jennie tertawa keras melihat tingkah Lisa

Baiklah itu tidak Lucu bukan? Lisa baru saja di tinggalkan oleh kekasihnya karena orangtuanya menolak keras hubungan mereka

Dan Jennie baru tau bahwa dia adalah anak angkat setelah mereka sepakat menikmati apa yang mereka miliki

Dan sekarang ketika baru saja bangun tidur Lisa bertingkah soalah benar-benar melamarnya?

Dunia pasti sudah gila

Lisa menyipitkan matanya melihat Jennie yang tertawa

"Nini, apa ini jawaban saat seseorang melamarmu?"

Jennie mengatupkan mulutnya dengan segera

Lisa tampak serius dan tidak sedang bercanda untuk menghiburnya

"A- Lili? Kamu serius?"

Jennie mulai ragu bahwa Lisa hanya berusaha menghibur dirinya saat ini

Lisa mendesah pelan

"Aku memikirkannya semalaman dan memutuskan memperjuangkanmu , tapi tidak dengan berpacaran apa saja bisa terjadi Nini dan aku ingin kita melewati segalanya dalam ikatan pernikahan"

Jennie menelan ludahnya susah payah

Lisa tau bahwa ini saatnya mengulangi kembali pertanyaannya tadi

"So Jennie Ruby Jane Kim, will you marry me? "

Jennie menatap mata hazel Lisa, dan di sana lah Jennie menemukan keyakinan dan keberaniannya

Second Life (you call my name , and i'll be there)Where stories live. Discover now