Part 27

15.1K 2.5K 313
                                    

SENYUM Mingyu mengembang saat melihat Taeyong di ruang latihan dance, menggerakkan tubuh dengan lihai mengikuti irama. Mingyu baru menyadari fakta bahwa Lee Taeyong ternyata sangat bertalenta. Karena hari ini Mingyu membawa kamera miliknya, jadi bisakah ia mengabadikan momen indah yang sedang terjadi sekarang? Tertawa tanpa suara, Mingyu mulai mengarahkan lensa kameranya ke arah Taeyong, memotret lelaki cantik itu tanpa permisi untuk koleksi pribadi.

Awalnya Mingyu hanya lewat, ia berniat pergi ke ruang penyimpanan alat olahraga yang kebetulan terletak di sebelah ruang latihan dance. Melihat siapa yang sedang menari, tentu saja Mingyu menghentikan langkah kaki dan memfokuskan diri pada Taeyong. Sungguh, kenapa Taeyong terlihat sangat seksi bila sedang menari?

"Aku akan menuntutmu karena mengambil gambar tanpa permisi." ujar Taeyong tanpa menoleh ke arah Mingyu, ia bisa melihat pantulan lelaki tinggi itu dari cermin yang terpasang hampir di seluruh ruangan.

Mingyu terbatuk pelan dan memutuskan untuk masuk ke dalam ruang latihan dance, tidak hanya berdiri di ambang pintu. "Kau terlihat sangat indah saat sedang menari, seperti sebuah karya seni."

Taeyong memutarkan bola mata malas, ia berjalan untuk mematikan musik yang menyala dan meraih air mineral di dekat speaker, meneguk habis air di dalam botol kemasan tersebut yang memang hanya tersisa setengah. Napas Taeyong terengah, keringat memenuhi tubuh hingga rambut. Seharusnya hari ini Taeyong tidak latihan dan segera pulang ke rumah, namun ia merasa tidak tenang karena belum benar-benar menghapal gerakannya.

Lagi pula Taeyong tidak mau mengecewakan pelatih yang sudah mempercayainya. Jadi akhirnya Taeyong memutuskan untuk bekerja keras, ia harus memenangkan lomba atas nama sekolah. Namun satu hal yang membuat Taeyong kesal adalah, Ten tidak datang latihan hari ini. Mereka seharusnya tampil menjadi duo! Memang Ten sialan.

"Apa kau tidak memiliki kegiatan lain?" tanya Taeyong penasaran, ia menatap Mingyu yang masih berdiri di tempatnya, sama sekali tidak bergerak.

Mingyu tersenyum lebar. "Tidak, aku hanya ingin mengambil bola basket karena anak kelas sepuluh sedang melakukan sparing. Tapi aku malah berhenti dan memerhatikanmu."

"Lalu kau tidak mengambil bola basket?"

"Tidak, anak kelas sepuluh akan mengurusnya sendiri."

Taeyong menggeleng lalu memutuskan untuk duduk di lantai yang terbuat dari kayu, ia menyandarkan punggung di kaca. Sepuluh menit lagi mungkin ia akan pulang, setelah beristirahat, karena saat ini Taeyong sangat lelah.

Menghembuskan napas, Mingyu berjalan mendekati Taeyong dan mendudukkan diri di samping si lelaki cantik. "Setelah ini kau tidak memiliki kegiatan lagi?"

"Tidak."

"Ingin pulang bersamaku?" sepertinya Mingyu tidak mau menyerah untuk membuat Taeyong pulang bersama dengannya, "aku tahu kau lelah, naik kendaraan umum akan lebih melelahkan. Bukan begitu?"

Taeyong mendengus geli. "Itu alasan yang cukup bagus, mungkin kita bisa pulang bersama hari ini."

Di dalam hati Mingyu sudah berteriak penuh semangat. Setelah menerima penolakan berulang kali, akhirnya ia bisa mengajak Taeyong pulang bersama! Bukankah ini sebuah kemajuan? Setidaknya sebagai seorang teman yang baik. Mingyu ingin hubungannya dan Taeyong berjalan lancar tanpa hambatan, jadi ia akan meraih lelaki bermarga Lee itu secara perlahan.

"Oh benar," Mingyu menunjukkan kameranya kepada Taeyong. "Aku masih menyimpan foto ketika acara minggu lalu, kau ingin aku mengirimnya melalui sosial media? Aku juga akan mengirim foto hari ini, kau terlihat sangat cantik ketika sedang menari."

Certain Things《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang