Dua puluh enam

1.6K 333 83
                                    

Pada akhirnya Taehyun lah yang mengantarkan Beomgyu pulang kerumahnya, di sambut dengan kepanikan mama Beomgyu yang awalnya ingin pergi ke rumah teman.

Taehyun menggendong Beomgyu ke kamarnya di ikuti oleh mama laki-laki itu yang kini sedang mengambil satu set baju ganti untuk anaknya dengan omelan sebagai pengiring kegiatannya.

"Pasti kamu enggak makan bekal Mama, 'kan? Memangnya teman-teman kamu itu enggak ingetin kamu makan?!" omel mama Beomgyu. "Kamu juga!" Mama Beomgyu tiba-tiba menunjuk Taehyun yang kini berdiri di sisi ranjang dengan ekspresi terkejut, "kamu sebagai pacar Beomgyu harusnya lebih peduli. Kamu ngapain aja seharian ini, hah? Pacarnya sampe lupa makan begitu."

Beomgyu menggigit bibir bawahnya untuk meredakan rasa sakit di kepala serta rasa malunya. Sementara Taehyun, ia menundukkan kepala seraya mengulum bibirnya. Mau jawab apa? Taehyun juga enggak tahu.

"Nih, bantu Beomgyu gantiin baju. Tante mau ambil air untuk kompresan," ucapnya seraya menyerahkan satu set baju ganti kepada Taehyun agak kasar.

Taehyun menatap potongan baju tersebut. Sebelum bajunya di ganti, berarti baju yang lama harus di lepas dulu, dong....

Laki-laki yang tengah berdiri di sisi ranjang itu menegak saliva nya agak kesusahan. Ia tidak pernah menyangka momen seperti ini akan datang menghampirinya. Setelah berdo'a untuk keselamatan jantung dengan di sertai helaan napas yang sebisa mungkin tidak terdengar berat, Taehyun akhirnya membantu Beomgyu yang sedari tadi memejamkan mata karena menahan rasa sakit untuk duduk.

"Ganti baju dulu," gumam Taehyun. Tangannya perlahan mengangkat kaos khusus panitia yang di kenakan Beomgyu keatas untuk melepasnya. Jari-jari nakalnya tanpa sengaja mengenai kulit Beomgyu, mengantarkan getaran yang menyengat ke seluruh tubuhnya. Taehyun sekali lagi berdo'a dalam hati, semoga keputusannya tidak goyah.

Dada putih dan bersih milik Beomgyu begitu menarik untuk di pandang, apalagi tulang selangkanya, begitu menggoda untuk di beri satu kecupan. Taehyun buru-buru memakaikan Beomgyu dengan baju bersih yang tadi di berikan mamanya.

Celana.

Taehyun kembali menegak saliva nya. Kali ini lebih susah, seperti ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokannya. Taehyun menghela napas. Ia juga harus mengganti celana Beomgyu!

Taehyun bukan laki-laki 'normal' yang memiliki ketertarikan dengan wanita bukan laki-laki. Taehyun adalah laki-laki normal yang di suguhkan 'makanan lezat' pasti akan bernafsu untuk memakannya.

Untungnya Beomgyu juga paham. Ini bukan saatnya menggoda Taehyun dengan tubuhnya. Lagipula, dia juga malu. Maka dari itu, Beomgyu mengambil celana dari tangan Taehyun sekaligus membalikkan tubuh laki-laki itu sehingga kini membelakanginya. Yeah, tidak sopan telanjang depan gebetan, 'kan?

Tepat saat Beomgyu selesai dengan kegiatannya, mamanya datang membawa dua baskom berisi air. Kemudian meletakkannya diatas nakas. Sementara Taehyun bergerak menjauh untuk memberikan ruang pada mama Beomgyu.

Ketika tangan wanita itu ingin mengelap tangan anaknya, sebelah tangan Beomgyu segera menahan gerakan itu. "Ma, jangan marahi siapa pun, ya?" lirih Beomgyu yang malah mendapatkan dengusan mamanya.

"Ada Yeonjun, Karina, Hyunjin, Felix, Haechan, Jeno ..... bahkan ada pacar kamu!" Mama Beomgyu sempat melirik Taehyun yang berdiri tak jauh darinya. "Masa semuanya sibuk sampai enggak ada yang peduli sama kamu," ucapnya seraya mengelap tubuh Beomgyu.

"Kenyataannya memang mereka semua sibuk, Ma. Lagipula Beomgyu udah besar, bisa jaga diri sendiri. Beomgyu bukan anak kecil lagi yang harus di pantau 24 jam!"

Wanita itu menghentikan gerakannya. "Kalau sudah besar seharusnya kamu tahu, kapan waktu tidur supaya tidur dengan waktu cukup, tahu kapan waktunya makan supaya enggak jatuh sakit!"

Turn Left | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang