32. omega

2.1K 317 60
                                    


.

.

.

"hah.. hah"

Jeno terlihat kesusahan menarik napasnya sebari berlari tanpa berhenti.

Ia berlarian di ladang luas dengan rerumputan hijau dan pepohonan yang sangat rindang.

kondisinya tak terlihat tenang, lebih terlihat panik dan terburu-buru. Ia berlari sekuat mungkin dan secepat yang ia bisa.

"jeno" Panggil Hendery yang terdengar dari earpods yang tertempel pada telinga lelaki tampan itu.

"huh? gua harus cepat Hendery. Haechan ga bisa di kontak lagi, mereka terakhir dimana sial" Tanya Jeno pada lawan bicaranya.

Hendery terdiam sebentar, "gua ga bisa ninggalin tempat gue, lo yang bisa nyusulin tempat adek gua dan dia berada Jen.. lo harus cepet. Haechan terakhir sebelum lost connection bilang dia kumat"

"apa maksud lo? kenapa dia sering ga terlihat sehat hah?" Kesal Jeno karena ia tak mengerti.

"gua ga tau Jen, Jaemin dari kecil selalu gitu. Harus ada yg menepuk punggungnya dan menyadarkannya. Lo harus cepat"

Jeno mematikan earpods miliknya dan mengeluarkan kemampuan memanipulasi bayangan miliknya.

Ia mengatur bayangan miliknya untuk menempel pada telapak kakinya dan menambah kecepatan berlarinya.

"Sial Jaemin jangan pergi dulu, gua belom kenal lo lebih dalam.."

.....

flashback before the accident

Hendery tengah memantau monitor hologram di depannya bersama Mark yang berada di sebrangnya.

Mereka berdua memang dua orang yang melihat kondisi peta dan mengarahkan teman-teman yang untuk bertindak.

"Haechan mana si, udah 2 jam ga balik" Kesal Hendery sebari melihat jam pada gelangnya.

Mark yang sedang fokus menatap monitor beralih pada Hendery setelah mendengar perkataan lelaki itu.

"maksud lo apa Der?" Tanya Mark melepas headset yang ia kenakan.

"Adek gua, lo tau Haechan kan. Dua jam sebelumnya dia buru-buru ga tau kemana katanya nyusul Jaemin. Sampai sekarang ga kembali, apa ga panik gua?"

drr

drrrt

Tiba-tiba gelang milik Mark bergetar, Mark langsung memencet tombol hijau untuk menerima panggilan dari seseorang itu.

"ya? huh haechan??"

"hah? Haechan? nyalakan speaker Mark"

Mark memencet tombol speaker membuat suara panggilan dari sebrang sana terdengar lebih keras.

"hah.. hah.. K-kak mark? hen- hah hendery disana?"

Hendery menarik lengan mark sekuat mungkin setelah mendengar suara Haechan yang sepertinya terlihat tak baik-baik saja.

"kau dimana? hei it's okey ada abang. Kenapa jelasin baik-baik okey..."

"hah.. hiks bang.. Jaemin. Jaemin kumat.. gua ga bisa gerak sama sekali ugh"

Dan panggilan selular itu terputus sepihak, setelah itu Hendery langsung melacak keberadaan gelang milik Haechan segera mungkin.

MS.C [ nct ] Donde viven las historias. Descúbrelo ahora