✮ 𝙀𝙣𝙜𝙖𝙜𝙚𝙙? '29

3.1K 444 98
                                    

✧༺ "I don't really know what I supposed to do if you say 'no', so could you saved me from tears by saying 'yes' ?" ༻✧

Aku menghela nafas kecewa melihat perkamen berisi nilai-nilai OWL ku yang pas pas an. Kebanyakannya Acceptable dan khusus pelajaran Potion, aku dapat nilai Poor. Untung saja tertolong dengan nilai arithmancy ku yang Outstanding.

"Tidak apa, sayang. Kau punya keahlian tersendiri."

Aku mengangguk seraya tersenyum kecil pada Mom.

"Dad yakin kau akan menjadi banker yang paling terkenal di seluruh dunia!" ucap Dad menyemangati. Dilebih lebihkan, sebenarnya. Tapi tidak apa, Dad Blake jauh lebih baik daripada mendiang ayah ku di Amerika. Saat ia melihat nilai rapot ku, ia marah besar. Memaki maki ku bicara bahwa aku tidak berguna.

Aku terkekeh pelan melihat tingkah Dad yang 180 derajat beda jauh saat ia berada diluar rumah.

Kini aku berjalan menuju halaman belakang manor ku. Aku memejamkan mata sambil menghirup udara segar guna menjernihkan pikiran. Sudah tiga hari semenjak aku memutuskan untuk tidak berdiam diri di dalam kamar dan menghabiskan waktu disini bersama hobi baru ku. Mencoba untuk menjernihkan pikiran melupakan sejenak soal Draco. Daripada bersedih terus menerus di kamar, lebih baik aku mencari kegiatan, kan?

Aku beralih menatap dan mengangkat sebuah kamera yang dikalungkan dileher ku. Hadiah natal dari Blaise dua tahun lalu, ingat? Aku belum sempat pakai sama sekali.

Sudah tiga hari juga, aku menangkap gambar dari objek objek sekitar. Kebanyakannya bunga karena Mom gemar sekali berkebun. Diam diam aku juga memotret diriku sendiri. Narsis. Ah, aku juga menangkap gambar Blaise yang sedang mengupil, mau lihat?

"Permisi, Nona. Nyonya Claire meminta ku memberi jus ini untuk Nona."

Aku yang sedang menjepret bunga anggrek pemberian Mrs. Smith berbalik menoleh menatap peri rumah ku.

"Oh, taruh saja dulu di meja situ"

"Baik, Nona. Permisi" setelah ia menaruh segelas jus alpukat di meja taman, ia berbalik hendak pergi.

"E-eh, tunggu, Anne"

Ia kembali menoleh menatap ku.

"Coba sini sebentar"

Dengan ragu Anne berjalan mendekati ku. Nama yang keren, kan, Anne. Aku yang menamai nya. Sebelum aku datang kesini, Anne tidak diberi nama.

"Senyum, cheese"

Aku membalikkan kamera mengarahkan nya pada ku dan Anne agar bisa muat di dalam foto.

Cekrek!

"Nah, bagus. Kau boleh pergi, Anne" ucapku terkekeh saat melihat hasil foto nya. Aku nya, sih, tersenyum manis. Cantik. Sedangkan Anne dengan mata belo nya melotot terkejut.

Anne yang masih bingung hanya mengangguk saja dan berjalan kembali masuk kedalam rumah seperti orang linglung. Majikan mu gila, Anne, aku tahu. Aku hanya sedang mencoba untuk menghibur diri ku sendiri.

Aku kembali menangkap gambar pemandangan sekitar sini. Kali ini langit cerah berhiaskan awan indah yang menjadi objek foto ku.

"Nona"

Aku berbalik. Anne lagi?

"Apa?"

"Tuan Blake memanggil Nona di ruang tamu."

Aku mengerutkan dahi ku bingung. "Kenapa? Ada tamu?"

"Iya, Nona."

"Yasudah. Bilang pada Dad aku akan segera kesana sebentar lagi"

𝐌𝐒. 𝐙𝐀𝐁𝐈𝐍𝐈 : draco malfoy [tahap revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang