Vote dan komen jangan lupa!❤
I hope you like it!!
Happy Reading❤❤❤
Typo di tandai
°°°°
Keputusan Misel untuk mengunjungi rumah Mauren memang bukan hal yang tepat,namun apa boleh buat jika mamanya mendesak agar dirinya menemui Mauren untuk menyampaikan permintaan maaf dari mamanya.
Misel tidak tau apa masalah antara keduanya,yang jelas dia hanya mengikuti perintah mamanya,siapa tau dengan ia menurut begini mamanya akan menyayanginya.
Keringat dingin sudah bercucuran di keningnya,entah kenapa perasaan Misel sedikit tidak enak saat ini. Namun dia mencoba menepis pemikiran itu jauh-jauh,yang jelas dia harus berbicara dengan Mauren.
“Ngapain lo ke rumah gue?”suara ketus Mauren membuat Misel terlonjak kaget,gadis pemilik wajah imut itu lansung berdiri.
Sedangkan Mauren berdiri bersedekap di dada menghadapnya di susul Amara di belakang,awalnya Misel sedikit terkejut dengan kehadiran Amara tapi dia usahakan terlihat biasa saja.
“Kalau lo gak ngomong juga,gue usir lo!”sarkas Mauren kesal tidak kunjung mendapatkan jawaban.
“A-anu,mama aku nanya kenapa kamu gak pernah main ke rumah aku lagi?”Mauren memutar bola matanya malas.
“Ngapain lo nanya-nanya? Bukannya itu yang lo mau ya?” Misel terdiam.
“Lagian gue gak bakalan pernah sudi lagi nginjekin kaki di rumah penjahat kayak mama papa lo!”
“Orang tua aku bukan penjahat,jaga ucapan kamu,”
Mauren berdecih sinis lalu tertawa geli lantas geleng-geleng kepala,“segitunya lo belain orang tua lo? Setelah mereka buat lo menderita,lo masih belain mereka?Ck! Sungguh anak yang berbakti.”
Misel hanya menunduk,perkataan Mauren memang benar namun terlepas dari semua itu,seburuk apapun mereka tidak dapat mengubah fakta bahwasanya itu orang tuanya.
“Gue bilangin ya sama lo,baik boleh tapi otak itu di pake supaya kebaikan lo gak terlihat seperti orang bodoh!”Mauren mendorong kepalanya menggunakan telunjuk,ucapan Mauren terdengar menyakitkan tetapi Misel merasakan kalau itu adalah nasihat yang di berikan untuknya.
“Kamu mau-kan ke rumah aku lagi? Seenggaknya telepon dari mama sama papa aku di angkat ya,”pintanya tulus.
Mauren melirik Amara yang sedari tadi diam,lantas mereka tertawa terbahak-bahak.
“Mending lo pulang aja deh,buang-buang waktu aja lo di sini.Sampai kapan pun gue gak akan mau ke rumah orang tua lo lagi,mau pun mulut lo berbusa mohon-mohon sama gue di sini,gue gak akan mau!”tegasnya.
Mauren berbalik hendak pergi ke kamarnya dan meninggalkan Misel seorang diri di sana.
“Plis Mauren,aku mohon sama kamu,tolong mau ketemu sama mama aku ya,aku mohon.”pintanya dengan berurai air mata.
“C-cuman ka-kamu yang bisa bikin mama aku bahagia,aku mo-mohon Ren,aku mohon.Aku bakal lakuin apapun asal kamu mau ketemu mama aku,”mendengar perkataan Misel yang terakhir membuat Mauren tersenyum tipis.
“Kalau gue suruh lo buat bujuk Melvin mau balikan sama gue lagi,lo mau gak?”
Misel terdiam begitu saja,bukannya dia tidak mau tetapi jika itu yang di pinta Mauren pasti tidak akan bisa dia wujudkan.Dia tidak ingin memaksa seseorang demi kepentingan dia sendiri.
YOU ARE READING
MISELLA
RomanceAku kesakitan Aku butuh dukungan Aku kesepian Namun siapa yang peduli?Karena takdirku hidup hanya untuk di benci dan di abaikan. Aku butuh kasih sayang kalian Aku butuh simpati kalian Aku butuh rangkulan kalian Tetapi lama kelamaan aku sadar aku ti...
