Bimbang

1.6K 141 6
                                    

ASSALAMU'ALLAIKUM
TOLONG KOREKSINYA YA
HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.


"Terkadang kita perlu membuka telinga untuk mendengarkan pendapat dunia tentang kita agar bisa memperbaiki diri"

Author




Setelah pembicaraan kemarin malam, Nadhira yang biasanya ceria menjadi lebih pendiam. Dia belum mengucapkan satu katapun setelah keluar dari rumah.

Kini Nadhira berada di kantin kampus dengan 2 sahabatnya.

"Kenapa lo Nad? Diem-diem bae dari tadi. Ada masalah lo?" Tanya Ririn yang merasa aneh dengan sikap Nadhira.

"Iya. Kenapa kamu Nad? Ada masalah?  Kalau ada masalah coba cerita. Siapa tau kita bisa bantu cari solusinya." Tanya Yola.

"Enggak gue gak papa kok."

"Ok kalau kamu masih belum mau cerita gak papa. Tapi nanti kalau kamu mau cerita bilang ya, kita pasti dengerin kok. Kamu jangan pendem sendiri. Kita ini sahabat Nad, jadi jangan sungkan membagi keluh kesah kamu." Yola memang yang paling dewasa diantara mereka bertiga. Nadhira dan Ririn selalu memangilnya ummah (ibu).

"Iya Yol. Makasih kalian selalu ada. Gue bakal cerita, tapi nanti kalau gue udah siap. "

"Yaudah ke kelas yuk. Lima menit lagi masuk nih. Dosen kiler lagi yang masuk." Ajak Ririn yang tengah melihat jam ditangannya.

***

Setelah semalam mabuk berat kini Diego muntah-muntah di kamar mandi.

Huek Huek Huek

Kenzo yang mendengar suara Diego muntah langsumg menghampirinya setelah mematikan kompor.
Kenzo membantu memijat tengkuk Diego. Setelah selesai Kenzo membantu Diego duduk di tempat tidurnya. Kenzo keluar kamar menuju dapur untuk mengambil air lemon yang sudah dia buat. Kenzo yakin kalau Diego akan pusing dan mual setelah bangun, air lemon akan membantu meredahkannya.

"Nih minum! "

"Thanks"

"Mangkannya jangan mabuk. Kalau ginikan gue yang susah."

"Kalau lo ngerasa gue nyusahin mending pergi sana."

"Ok. " Kenzo berjalan keluar.

"Eh eh ya jangan pergi beneran dodol. Baperan lo jadi cowok. "

"Plin-plan."

"Mama lo kemarin nelfon gue sambil nangis. Dia nyuruh gue nyari lo. Sekarang lo pulang, kasian mama lo!"

"Gue belum siap pulang Zo. Gue gak bisa liat mama nangis. "

"Ya kalau lo gak mau liat mama lo nangis tinggal turutin kemauan dia aja repot. "

"Lo gak tau Zo apa yang gue rasain. "

"Gue emang gak tau apa yang lo rasian karena gue gak pernah ada di posisi lo. Tapi gue tau kalau seorang ibu gak pernah mau jerumusin anaknya. Kalau lo nurut sama mama lo, mungkin hidup lo bakal jauh lebih baik. Lo gak tau apa yang bakal terjadi ke depannya. Gue cuma mau bilang jangan pernah lo nyesel karena nolak permintaan mama lo dan buat mama lo sedih. "

Setelah mengatakan kalimat yang sangat panjang Kenzo keluar dari kamar.

"Itu tadi Kenzo kan yang ngomong? Gila dia ngomong panjang banget tadi. Tapi bener sih apa yang dia bilang."

"Ahhhh gak tau lah stres gue."

Diego berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. 30 menit akhirnya Diego selesai dengan mandinya. Diego berjalan keluar menuju ruang makan. Sepertinya Kenzo sudah masak, karena tercium bau yang lezat saat Diego membuka pintu kamar. Dan ya Kenzo sudah memasak. Terlihat ada sup ayam yang terlihat sangat lezat di atas meja makan. Tapi tunggu, kemana Kenzo? Entahlah, Diego yang sudah lapar langsung makan.

Badboy RomantisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang